Selasa, 22 Oktober 2019

Antologi Puisi Harga Diri, Api, dan Korupsi



Sebagai bentuk keluaran dari proses pembelajaran sastra puisi di kelas VIII, penulis yang melaksanakan PPL PPG Daljab di SMP Unismuh Makassar kemudian memilih puisi-puisi terbaik siswa yang kemudian dijadikan antologi puisi dalam bentuk buku digital bertajuk "Harga diri, Api, dan Korupsi". berikut ini adalah wujud puisi terbaik siswa yang ditulis pada pekan ketiga Oktober 2019. Buku digitalnya juga dapat diunduh pada tautan ini.


Download E Book Antologi Puisi Harga Diri, Api, dan Korupsi

Silakan menikmati!


Bumi Kita

Menangis….
Merintih kesakitan..
Itulah bumi kita..
Terasa sangat menyakitkan..
Kebakaran hutan
Manusia berbuat ulah
Bumi yang kesakitan
Bersedih
Si jago merah
Merebut semua kekayaan alam
Menghancurkan bumi kita
Sadarlah…
Wahai manusia

                                                                               Luthfunnisa Dwi Yasmin



Doa Kami

Ada sendu dan isak tangis
Selalu terdengar di sekeliling kota
Ada doa lamat-lamat yang keras terdengar
Menumbuhkan semangat di tengah duka
Membangun keyakinan di saat nestapa

Di seluruh pulau sama terekam
Kesedihan masih’
Tapi tak lantas patah semangat
Untuk bertahan
Yakin Tuhan tak akan tinggalkan

St. Khadijah




Asap Merah di Langit Indonesia

Indonesia menangis
Bahkan merintih
Akankah mereka memendam
Luka menyakitkan
Bumiku ternoda oleh tangan-tangan
Yang penuh kecurangan
Hak rakyat dirampas
Tak merasa berdosa
Rakyat semakin melarat
Engkau semakin menjadi-jadi
Hilangnya populasi
Punahnya kekayaan hayati
Ooh.. tega nian si jago merah

Natasya



Pejabat Berjas Hitam

Kalian berdasi
Kalian berjas
Kalian bergelimang harta
Kalian yang menjadi wakil rakyat

Dari mana asalnya?
Kebahagiaan dari sifat egois dan serakah
Merugikan negara dengan mengambil uangnya

Korupsi
Kalian mengatasnamakan rakyat
Kalian mengambil uang yang bukan hak
Tanpa kalian sadar bahwa berjuta rakyat menderita

Kalian dikejar
Bagai tikus yang diburu kucing
Dasar kalian!
Muhammad Riyadhy Al Haady




 Dampak Keserakahan

Negara ini telah lama merdeka
Punya kekayaan alam dimana-mana
Tetapi
Kedatangan orang-orang tamak
Merusak
Menunjukkan ambisi liarnya

Perjuangan pahlawan tak lagi dipikirkan
Upaya memerdekakan bumi surga Indonesia
Egois
Serakah
Mengambil hak diperturutkan
Menimbulkan kerusakan dan kerusuhan

Muh. Reza Akbar





Hancur Lebur

Di pagi hari
Terdengar suara gemuruh
Tangisan tersedu-sedu
Melihat saudara kita yang jauh

Tiada harapan lagi
Bangunan yang begitu tinggi
Hancur seketika diguncangkan bumi

Tangisan demi tangisan gantian berbunyi
Wahai saudaraku
Bersabarlah
Mungkin ini cobaan dari Tuhan
Bahwa kita hanyalah manusia biasa

Janganlah takut saudaraku
Tenang, kami di sini selalu mendoakanmu

Salam untukmu dari ku

Muh. Ikhlas



Berbagi

Satu kata yang membuat orang Bahagia
Membuat dunia damai terasa
Ketika kata itu tidak ada
Bumi ini serasa hampa
Suyni sepi tak bersisa

Saat tak ada yang melakukannya
Aku merasakan amarah menggelora
Aku merasakan tangisan dimana-mana
Kebahagiaan tak lagi ku rasa

Satu kata yang dilakukan orang beriman
Yang hanya membahagiakan orang menjadi tujuan
Tujuannya untuk menyenangkan sesama
Yang ingin menghapuskan penderitaan

Satu kata yang membuat hidup lebih berarti buat kita
Satu kata
Berbagi untuk semua,
Berbagi

Anonim dari Kelas VIII



Indonesia Berduka

Sedih rasanya
Korban dimana-mana
Isak tangis terdengar
Meratapi nasib yang malang

Bumi berguncang
Seakan memberi isyarat
Bahwa bumi sudah semakin tua

Indonesia mengirim doa
Untuk para korban jiwa
Semoga kau tenang di alam sana
Korban jiwa yang tanpa dosa

Asti



Takdir Menyamar

Takdir bukanlah pilihan
Namun takdir adalah sebuah keharusan
Kalian bekerja menafkahi keluarga

Tak pernah lelah raga
Menghadap panasnya sang surya
Bergelut dengan dingin malam
Sellu berusaha pantang menyerah

Ini hidup kalian
Sepanjang hari ada di jalan
Bekerja mengantar penumpang
Kadang tersenyum liat orderan
Kadang menangis liat potongan

Saffanah Nurul Taufiqah




Kerja Keras

Tanggung jawab yang kau tunjukkan
Mencari nafkah dengan pekerjaan mulia
Siang dan malam mengukur jalan
Memenuhi kebutuhan keluarga

Keringat yang bercucuran
Kau abaikan
Rintangan tidak mematahkan
Semangatmu untuk bekerja

Perjuangan
Pengorbananmu
Mengantar kami ke sana ke mari
Tanpa kenal lelah

Karena kasih sayang dan tanggung jawab
Terhadap keluarga
Kau harus tetap bersemangat
Dan rela melakukan apa saja
Demi keluarga

Ummu Zahrah



Bumiku Bumi Kalian

Indonesia menangis
Indonesia tercabik
Dahsyatnya guncangan yang terjadi
Menimbulkan luka dan kesedihan diri
Kehilangan cinta sejati

Indahmu perlahan musnah
Penghijauan bias tak terlihat
Wajah kusam karena api yang menyikat
Wajah tersamar memendam kerusakan
Akar-akar kehidupan terkapar bertalang tanah
Tak tersisa satu pun kehidupan yang baik

Bumiku bumi kalian
Jangan tinggal diam saudara
Marilah bekerja sama
Untuk membangun kehidupan Bersama
Demi anak cucu kita

Nurul Maghfirah Salam



Jeruji Besi Menanti

Indonesia menangis
Pejabat tinggi bersandiwara
Untuk mengambil uang negara
Tidak memikirkan dan tidak peduli rakyat yang sedang melarat

Indonesia hancur karena kecurangan
Pejabat tinggi tega
Air mata rakyat dibiarkan mengalir
Keadilan Cuma jadi bahan buat nyinyir

Tempat tikus berdasi
Hanyalah jeruji besi
Tidak memiliki hati
Hanya karena kepentingan pribadi

Ayolah rakyat
Bersatulah untuk memusnahkan korupsi
Untuk kita semua agar aman dan damai

Arfiqoh Aizarah



Rindu Indonesia

Indonesia hancur
Korupsi meluluhlantakkan semuanya
Bencana datang menerpa

Aku ingin seperti dahulu
Indonesia aman damai sejahtera
Kaya sumber daya, aman dan damai

Wahai warga Indonesia
Apakah engkau sadar
Indonesia tak seperti dulu
Wajahnya kusam dan berdebu

Sekarang Indonesia hancur perlahan
Kebakaran hutan lah yang menyebabkan
Dimana-mana banjir bandang
Gara-gara buang sampah sembarangan

Jagalah Indonesia yang kaya
Rakyatnya ramah, damai, dan sejahtera

Ismi Nuraqilah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar