Download E Book Antologi Puisi Harga Diri, Api, dan Korupsi
Silakan menikmati!
Bumi
Kita
Menangis….
Merintih kesakitan..
Itulah bumi kita..
Terasa sangat menyakitkan..
Kebakaran hutan
Manusia berbuat ulah
Bumi yang kesakitan
Bersedih
Si jago merah
Merebut semua kekayaan alam
Menghancurkan bumi kita
Sadarlah…
Wahai manusia
Doa Kami
Ada sendu dan isak tangis
Selalu terdengar di sekeliling kota
Ada doa lamat-lamat yang keras terdengar
Menumbuhkan semangat di tengah duka
Membangun keyakinan di saat nestapa
Di seluruh pulau sama terekam
Kesedihan masih’
Tapi tak lantas patah semangat
Untuk bertahan
Yakin Tuhan tak akan tinggalkan
St.
Khadijah
Asap
Merah di Langit Indonesia
Indonesia menangis
Bahkan merintih
Akankah mereka memendam
Luka menyakitkan
Bumiku ternoda oleh tangan-tangan
Yang penuh kecurangan
Hak rakyat dirampas
Tak merasa berdosa
Rakyat semakin melarat
Engkau semakin menjadi-jadi
Hilangnya populasi
Punahnya kekayaan hayati
Ooh.. tega nian si jago merah
Natasya
Pejabat Berjas
Hitam
Kalian berdasi
Kalian berjas
Kalian bergelimang harta
Kalian yang menjadi wakil rakyat
Dari mana asalnya?
Kebahagiaan dari sifat egois dan serakah
Merugikan negara dengan mengambil uangnya
Korupsi
Kalian mengatasnamakan rakyat
Kalian mengambil uang yang bukan hak
Tanpa kalian sadar bahwa berjuta rakyat menderita
Kalian dikejar
Bagai tikus yang diburu kucing
Dasar kalian!
Muhammad
Riyadhy Al Haady
Dampak
Keserakahan
Negara ini telah lama merdeka
Punya kekayaan alam dimana-mana
Tetapi
Kedatangan orang-orang tamak
Merusak
Menunjukkan ambisi liarnya
Perjuangan pahlawan tak lagi dipikirkan
Upaya memerdekakan bumi surga Indonesia
Egois
Serakah
Mengambil hak diperturutkan
Menimbulkan kerusakan dan kerusuhan
Muh.
Reza Akbar
Hancur
Lebur
Di pagi hari
Terdengar suara gemuruh
Tangisan tersedu-sedu
Melihat saudara kita yang jauh
Tiada harapan lagi
Bangunan yang begitu tinggi
Hancur seketika diguncangkan bumi
Tangisan demi tangisan gantian berbunyi
Wahai saudaraku
Bersabarlah
Mungkin ini cobaan dari Tuhan
Bahwa kita hanyalah manusia biasa
Janganlah takut saudaraku
Tenang, kami di sini selalu mendoakanmu
Salam untukmu dari ku
Muh.
Ikhlas
Berbagi
Satu kata yang membuat orang Bahagia
Membuat dunia damai terasa
Ketika kata itu tidak ada
Bumi ini serasa hampa
Suyni sepi tak bersisa
Saat tak ada yang melakukannya
Aku merasakan amarah menggelora
Aku merasakan tangisan dimana-mana
Kebahagiaan tak lagi ku rasa
Satu kata yang dilakukan orang beriman
Yang hanya membahagiakan orang menjadi tujuan
Tujuannya untuk menyenangkan sesama
Yang ingin menghapuskan penderitaan
Satu kata yang membuat hidup lebih berarti buat kita
Satu kata
Berbagi untuk semua,
Berbagi
Anonim dari Kelas VIII
Indonesia
Berduka
Sedih rasanya
Korban dimana-mana
Isak tangis terdengar
Meratapi nasib yang malang
Bumi berguncang
Seakan memberi isyarat
Bahwa bumi sudah semakin tua
Indonesia mengirim doa
Untuk para korban jiwa
Semoga kau tenang di alam sana
Korban jiwa yang tanpa dosa
Asti
Takdir Menyamar
Takdir bukanlah pilihan
Namun takdir adalah sebuah keharusan
Kalian bekerja menafkahi keluarga
Tak pernah lelah raga
Menghadap panasnya sang surya
Bergelut dengan dingin malam
Sellu berusaha pantang menyerah
Ini hidup kalian
Sepanjang hari ada di jalan
Bekerja mengantar penumpang
Kadang tersenyum liat orderan
Kadang menangis liat potongan
Saffanah
Nurul Taufiqah
Kerja
Keras
Tanggung jawab yang kau tunjukkan
Mencari nafkah dengan pekerjaan mulia
Siang dan malam mengukur jalan
Memenuhi kebutuhan keluarga
Keringat yang bercucuran
Kau abaikan
Rintangan tidak mematahkan
Semangatmu untuk bekerja
Perjuangan
Pengorbananmu
Mengantar kami ke sana ke mari
Tanpa kenal lelah
Karena kasih sayang dan tanggung jawab
Terhadap keluarga
Kau harus tetap bersemangat
Dan rela melakukan apa saja
Demi keluarga
Ummu Zahrah
Bumiku Bumi Kalian
Indonesia menangis
Indonesia tercabik
Dahsyatnya guncangan yang terjadi
Menimbulkan luka dan kesedihan diri
Kehilangan cinta sejati
Indahmu perlahan musnah
Penghijauan bias tak terlihat
Wajah kusam karena api yang menyikat
Wajah tersamar memendam kerusakan
Akar-akar kehidupan terkapar bertalang tanah
Tak tersisa satu pun kehidupan yang baik
Bumiku bumi kalian
Jangan tinggal diam saudara
Marilah bekerja sama
Untuk membangun kehidupan Bersama
Demi anak cucu kita
Nurul Maghfirah Salam
Jeruji Besi Menanti
Indonesia menangis
Pejabat tinggi bersandiwara
Untuk mengambil uang negara
Tidak memikirkan dan tidak peduli rakyat yang sedang
melarat
Indonesia hancur karena kecurangan
Pejabat tinggi tega
Air mata rakyat dibiarkan mengalir
Keadilan Cuma jadi bahan buat nyinyir
Tempat tikus berdasi
Hanyalah jeruji besi
Tidak memiliki hati
Hanya karena kepentingan pribadi
Ayolah rakyat
Bersatulah untuk memusnahkan korupsi
Untuk kita semua agar aman dan damai
Arfiqoh Aizarah
Rindu Indonesia
Indonesia hancur
Korupsi meluluhlantakkan semuanya
Bencana datang menerpa
Aku ingin seperti dahulu
Indonesia aman damai sejahtera
Kaya sumber daya, aman dan damai
Wahai warga Indonesia
Apakah engkau sadar
Indonesia tak seperti dulu
Wajahnya kusam dan berdebu
Sekarang Indonesia hancur perlahan
Kebakaran hutan lah yang menyebabkan
Dimana-mana banjir bandang
Gara-gara buang sampah sembarangan
Jagalah Indonesia yang kaya
Rakyatnya ramah, damai, dan sejahtera
Ismi
Nuraqilah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar