Kamis, 11 Mei 2023

Lobby_Arvin

 

Boarding Story #49

Arvin Mahdi

LOBBY

 

Pagi itu sangatlah cerah, suara burung berkicau,mentari pagi muncul memancarkan sinar cerah hingga menembus jendela asrama dan menusuk mata seseorang. Adalah Ali,yang tertidur hingga sinar mentari mengenai matanya.Ali adalah pemuda tampan yang memiliki perawakan kurus,tidak tinggi dan juga tidak pendek serta rambut lurus yang berantakan seperti tidak pernah disisir .Ia sekarang duduk di bangku kelas 9. Ali pun terbangun,ia kemudian melihat ke arah jam.

“Aduh......ternyata sudah jam 06.20” ucap Ali sambil mengusap matanya.

Ali segera bangun dari kasurnya mengambil handuk kemudian berlari-lari di lorong asramanya menuju kamar mandi.lorong asrama terlihat sepi karena banyak siswa lainnya sudah berangkat ke sekolah.

“Keterlambatan tersisa 10 menit,kalo begini aku bisa terlambat.Kenapa tidak ada yang membangunkan ku sih ?” ucap Ali sambil mengguyur badannya dengan air.

Ali pun selesai mandi kemudian berlari kecil ke kamarnya.

Keterlambatan pun tersisa 5 menit lagi dan Ali masih mempersiapkan alat sekolahnya hingga seseorang datang dan mendorong pelan pintu kamarnya.

“Assalamualaikum !” ujar seseorang.

“Waalaikumussalam” balas Ali

“Eh Rian,Kenapa kau tidak membangunkanku” ucap Ali dengan nada kesal

“Jangan marah dong,aku bukannya sengaja tidak membangunkan mu,tapi aku lupa.Salah mu sendiri yang tertidur dasar bodoh” ujar Rian. Adalah Rian,orang yang menjengkelkan dan suka menjahili siswa di kelas 9 sekaligus teman kamar Ali.Rian adalah orang yang berpengaruh di kelas 9.Ia memiliki perawakan Tinggi,rambut yang bergelombang dan kekar sehingga ia ditakuti.Rian juga akrab dengan kakak kelas,sehingga ia lebih ditakuti.Rian pun meninggalkan kamar tersebut dan meninggalkan Ali.

“Tak usah dipikiri Ali,toh orangnya memang begituucap seseorang yang masuk ke kamar Ali setelah Rian pergi .”Eh Zaki!,apakah kau terlambat juga ?” ucap ali.”Iya,aku ketiduran juga hehe” balas Zaki.”Yaudah kita berangkat bareng aja” ujar Ali. ”Oke” sahut Zaki.Zaki juga merupakan sasaran empuk Rian.Mungkin karena dia terlihat culun.Rambutnya yang lurus dan dipotong pendek setelinga.Dengan tinggi yang kurang dari 160 cm serta badan yang gempal.

Setelah bercakap ringan mereka pun berangkat ke sekolah.

Keterlambatan tersisa 20 detik lagi,Ali dan Zaki pun berhasil tiba di sekolah dan nyaris di foto karena terlambat.Mereka kemudian berjalan menaiki tangga dan menuju kelas.Terdengar suara riuh dari masing-masing kelas,terdengar suara gelak tawa,ada yang bercerita bersama temannya, dan ada juga yang mengaji.Mereka pun tiba di depan pintu kelas dan nampak wali kelas mereka yang akan memulai perwalian.

Assalamualaikum” ucap mereka berdua.

“Waalaikumussalam,Eh kok kalian baru datang,bukannya kalian yang selalu datang pertama” ucap wali kelas mereka.

“Maaf pak Rahmat,kami ketiduran,semalam kami belajar untuk mempersiapkan UH MTK yang akan diadakan hari ini” ucap salah satu dari mereka.

“Ya sudah,silakan duduk di kursi kalian” ucap Pak Rahmat.

Pak Rahmat merupakan Wali kelas dari kelas 9 Al-Qiyamah  sekaligus guru Bindo Ali,Zaki dan juga Rian.Pak Rahmat kemudian memulai perwalian.Mereka memerhatikan dengan saksama,laki-laki usia lima puluhan itu dengan badan tinggi besar serta kumis lebar.Ekspresi wajahnya tidak pernah membosankan.Pak Rahmat juga seorang yang humoris.Setelah menjelaskan beberapa hal kepada anak muridnya,Pak Rahmat pun pamit dan meninggalkan ruangan tersebut.

Sambil menunggu guru MTK mereka,Ali dan Zaki berbincang terkait dengan UH MTK yang akan mereka kerjakan nantinya.

“Apakah kau sudah siap Ali ?” tanya Zaki.

“Insya Allah,aku kan sudah mempelajari semua materinya” balas Ali.

“Kalau begitu apakah kau bisa membantuku Ali ? aku belum terlalu paham” ucap Zaki.

“Iya,kalo begitu ayo cepat,10 menit lagi Bu Dewi akan masuk” ucap Ali.

Mereka pun belajar bersama-sama hingga 5 menit terakhir tiba-tiba seseorang datang.

“Ali,Zaki nanti kalo UH dimulai bantu aku ya,soalnya aku belum belajar semalam”

“Kami tidak bisa Rian.Itukan pelanggaran dan kalaupun kami mau pasti terlihat jelas kalo kami membantumu,” ucap Ali.

“Kalian cukup berikan kode saja seperti batuk atau kode jari atau apalah terserah kalian intinya tidak ketahuan” balas Rian.

“Kami tidak mau Rian.Kami akan terkena masalah kalo kami memberitahumu lagi pula,kami mengajakmu belajar kemarin tapi kau tidak mau”. ucap Zaki.

“Aku akan mentraktir kalian nanti malam” balas Rian.

“Kami tetap tidak mau Rian” ucap mereka serentak.

“Huu ! dasar pelit,tunggu saja kalian” balas Rian.

Rian pun meninggalkan Ali dan Zaki  sambil mengejek mereka menggunakan gestur wajahnya.

Beberapa menit kemudian,Bu dewi pun tiba.

“Assalamualaikum anak-anak” ucap Bu Dewi.

“Waalaikumussalam bu” balas anak kelas 9 Al-Qiyamah.

“Apakah kalian sudah siap UH ? “ tanya Bu Dewi.

“Insya Allah bu” ucap kelas 9 Al-Qiyamah walaupun ada sebagian murid yang menghela nafas.

“Ya sudah,ayo kita mulai ujiannya” ucap Bu Dewi.

Siswa dan siswi kelas 9 Al-Qiyamah pun memulai ujiannya.Terlihat Ali yang tidak kesulitan dalam menjawab soal-soal MTK.Zaki terlihat kesulitan tetapi masih bisa menjawab soal-soalnya.Dan Rian yang nampak kesusahan dan hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal seperti murid-murid lainnya yang tidak belajar.Di sela-sela ujian terdengar suara Rian yang berbisik dari samping kanan meja Ali.

“Psst...psst Ali...Ali..hei apa kau mendengarku” bisik Rian

Terdengar suara dari Bu Dewi yang mengumumkan bahwa waktu ujian tersisa 2 menit lagi dan Ali hanya fokus mengerjakan ujiannya serta mengabaikan suara bisikan Rian.

“Aku mohon Ali aku janji tidak akan menggangu mu lagi” bisik Rian lagi.

Ali tetap tidak meladeni Rian dan hanya diam sambil menunggu waktu pengumpulan kertas jawaban.

“Baiklah,kalo itu mau mu” bisik Rian sekali lagi dengan nada yang seakan-akan mengancam.

Sekali lagi,Ali hanya diam membisu dan tidak menghiraukan kata-kata Rian.

Waktu pengumpulan kertas jawaban telah tiba.Dengan terpaksa siswa yang sudah pasrah dengan jawaban mereka mengumpulkan kertasnya dengan berbagai macam ekspresi,ada yang bermuka masam,cemberut dan ada juga yang tidak peduli termasuk Rian yang bermuka masam.Ali dan Zaki merasa yakin dengan jawaban mereka dan mengumpulkan kertas jawabannya dengan santai.

Bu Dewi kemudian melihat-lihat jawaban para siswa dan terhenti ketika melihat kertas jawaban Rian.

“Rian mengapa kertas mu isinya kosong ?setidaknya kamu bisa menulis ulang soalnya seperti murid lainnya untuk mendapat nilai tulis,tapi ini hanya kosong walaupun ada tapi hanya nama dan kelasmu saja” ucap Bu Dewi dengan heran.

“Anu bu....saya semalam tidak belajar” ucap Rian dengan terbata-bata.

Semua murid di kelas menatap ke arah Rian.

“Mengapa kamu tidak belajar,Rian? Bukannya kamu satu lorong dengan Ali dan Zaki.Kamu kan bisa minta tolong sama mereka” tanya Bu Dewi.

“Maaf bu,kemarin saya menonton bola,jadi tidak sempat belajar bu.” Jawab Rian dengan nada yang lemas.

Raut wajah Bu Dewi berubah yang awalnya bersahabat kini seolah-olah ingin melahap Rian.

Rian tahu bahwa Bu Dewi adalah guru yang sangat benci siswa yang tidak memanfaatkan waktunya dengan baik.Raut wajah Rian pucat karena ia pasti akan diberikan hukuman yang berat.

“Baik Rian,karena kamu membuang-buang waktu mu semalam  dengan hal yang tidak berguna,ibu akan memberikan hukuman.” ucap Bu Dewi dengan tegas.

Rian pun mengangguk lemas.

“Pelajari semua materi yang pernah ibu ajarkan ke kamu dan kalau kamu sudah siap.ibu akan mengetes kamu.Jika ada yang salah maka ulangi dari awal” Ucap Bu Dewi.” Waktu mu sampai jam istirahat”

“Baik bu” sahut Rian.

Mata Rian sempat melirik ke arah bangku Ali dan Zaki.Nampak Zaki yang menahan tawanya.

“Hei Zaki,Rian melirik ke arah bangku kita dasar bodoh” bisik Ali.

“Terus kenapa ? salah dia sendiri tidak belajar” balas Zaki

“dia kan selalu menganggu kita,apalagi kau ingin menertawakannya,dia pasti meneror kita.”

“tinggal kita laporkan saja kalo dia menganggu kita” balas zaki

Ali pun ber -puh pelan.

Waktu pun berjalan.Rian masih sibuk dengan hukumannya.Bu Dewi sedang memeriksa lembaran jawaban.Hingga beberapa menit kemudian terdengar suara bunyi bel.

Triiinggg!!!

Semua murid pun berlomba-lomba keluar kelas dan menuju kantin.Hukuman Rian juga sudah tuntas.

“Akhirnya bel istirahat” ucap Zaki sambil meregangkan badannya.”Eh Rian kemana ?”

“Aku tidak tahu. Tadi setelah menyelesaikan hukumannya,dia tiba-tiba dipanggil guru BK” Jawab Ali.

Mata Zaki tiba-tiba membelalak.

“Eh kamu kenapa Zaki ?” tanya Ali.

“Bu-bukan apa-apa kok” jawab Zaki sambil terbata-bata

Ali mengangkat bahunya. Tidak peduli.

Mereka berdua kemudian menuju ke kantin bersama. Setibanya disana mereka kemudian mengambil snack dan menyantapnya bersama murid lainnya. Setelah memakan snack mereka bercanda bersama murid lainnya,dan sehabis bercanda ria mereka pun pamit dan menuju ke kelas duluan. Saat mereka tiba di depan pintu kelas,nampak Rian yang sudah menunggu di dalam kelas dan suasana kelas saat itu sepi karena masih banyak murid yang sedang mengonsumsi snack.

“Eh Rian,kok kamu sudah di kelas ? bukannya kamu selalu datang terlambat ?” Tanya Zaki.

Ali pun juga heran karena biasanya Rian yang paling akhir masuk dalam kelas saat istirahat.

“Aku sedang menunggu seseorang” Jawab Rian dengan wajah yang datar.

Perasaan Zaki mulai tidak enak.”ka-kamu menunggu siapa ?” Tanya Zaki dengan nada terpatah-patah.

“Orangnya sudah ada didepan ku” Jawab Rian sambil tersenyum.

Raut wajah Zaki seketika menjadi pucat mendengar jawaban Rian.Ali yang menatap wajah sahabatnya itu pun mulai merasakan sesuatu yang tidak beres dan raut wajah nya juga pucat.

“Apakah kalian tahu alasan aku dipanggil ke BK ? tanya Rian dengan nada yang geram.

Ali pun menggeleng tetapi Zaki hanya diam membisu.

“Kalo aku bertanya,jawab dasar bodoh !”

Zaki pun mulai menggerakkan bibirnya yang seolah-olah ada beban berat yang membuatnya susah berbicara.

“Kau ketauhan bermain laptop dikamar” Jawab Zaki dengan nada yang lesu.

“Ya betul,tapi apa kau tahu siapa yang membuatku ketauhan ?” tanya Rian.

Sekali lagi Zaki hanya terdiam dan menunduk.

“Hanya satu orang saja yang mengetahui aku bermain laptop dikamar dan seseorang itu ada diantara kalian”Jawab Rian terhadap pertanyaannya sendiri.

Ali merasa bingung karena semalaman ia hanya belajar di lobby dan bukan di dalam kamar.Ia pun menatap sahabatnya tersebut. Ali pun segera tersadar bahwa yang menangkap basah Rian bermain laptop di kamar adalah Zaki karena seingatnya sahabatnya itu ke kamar nya untuk mengambil bukunya yang ketinggalan.

“Nampaknya kau sudah mengetahuinya Ali.Orang yang membuatku masuk ruang BK” ucap Rian.

Rian pun segera mendekati Ali dan Zaki.Jarak antara Mereka dan Rian hanya 1 langkah saja.Terlihat muka Rian yang murka.

“Kau juga yang menertawakan aku saat pelajaran MTK tadi kan,Zaki ?” Tanya Rian

Zaki mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Rian.”Kau benar benar membuatku muak Zaki.Kau mempermalukan ku hari ini dan membuatku mendapat SP 1 dari sekolah,kau hanya pecundang yang tidak berguna dan selalu menempel ke kutu buku itu” ucap Rian sambil menunjuk Ali.

“Kau hanya dimanfaatkan oleh dia Ali,dia hanya memanfaatkan kepintaranmu” ucap Rian.

Mendengar jawaban Rian,Zaki sudah tidak tahan lagi yang awalnya dia merasa ada beban berat di mulut dan sekarang beban tersebut seakan-akan terlepas.

“Aku tidak salah melaporkan mu,salah mu sendiri yang bermain laptop di kamar itukan melanggar aturan dan bukan aku saja yang menertawakan mu saat pelajaran MTK tapi banyak murid lainnya.Aku juga tidak memanfaatkan Ali,dia benar-benar sahabatku,aku mendekatinya karena bukan dia pintar tetapi dia selalu mendengarkan ku saat berbicara dan dia selalu menemaniku saat kesepian.Itulah yang disebut Sahabat bukan orang yang selalu menyuruh-nyuruh dan menjahili orang lain yang lebih lemah darinya.KAU HANYALAH ORANG YANG SEHARUSNYA TIDAK PANTAS HIDUP DI DUNIA INI” Ucap Zaki dengan tegas.

Ucapan Zaki barusan membuat Ali terharu.Berbeda dengan Rian,mendengar ucapan Zaki barusan membuatnya semakin geram.

“KALIAN BERDUA HANYALAH ORANG BODOH DAN MENJENGKELKAN” Teriak Rian.Sebelum Teriakan tersebut habis,Rian segera berlari dan mendorong Zaki hingga terjatuh ke lantai.

BUUUGH!!!

Zaki terlentang di lantai,Benturan yang dialami Zaki tidak cukup parah,tetapi cukup membuatnya kesakitan.

Suara barusan membuat semua murid yang berada di dekat kelas segera mendatangi sumber suara  tersebut .Kelas Al-Qiyamah segera di kerumuni oleh sekumpulan murid tetapi hanya di pintu kelas saja,tidak ada yang berani masuk ke dalam kelas.Ali segera menolong Zaki yang masih terlentang.

“Hei kenapa kau mendorongnya Rian,Zaki hanya membela dirinya,dia hanya mengatakan fakta sebenarnya,dia tidak memukulmu atau yang lainnya.” Ucap Ali.

Rian terlihat tertawa kecil.” Salah dia sendiri,lihatlah badannya yang gempal itu,dengan badan seperti itu dia mudah saja didorong oleh orang lain” Ujar Rian.

Mendengar hal tersebut membuat Ali sangat marah,ia tidak setuju sahabatnya dihina.Karena tidak bisa mengendalikan emosinya,Ali segera mendorong Rian yang masih sibuk tertawa dan membuat Rian terjatuh dan membentur kursi kemudian terjatuh ke lantai.”Rasakan itu karena sudah menghina sahabatku”Ucap Ali.Melihat hal tersebut membuat semua murid yang menontonnya berseru kaget.Itu dorongan keras yang membuat pelipis Rian berdarah,namun berkat tubuh nya yang atletis membuat Rian masih bisa berdiri walaupun kesakitan.Tidak terima didorong dan dipermalukan depan umum,Rian segera meninju Ali dan telak mengenai hidung nya hingga membuat hidung Ali berdarah dan pingsan.Ali segera terbaring ke lantai.

Melihat kejadian itu membuat seluruh murid terkejut dan diantara murid-murid tersebut segera masuk Pak Rahmat dan Pak Akbar yang merupakan guru BK saat itu.Ternyata selama konflik tersebut berlangsung,ada murid yang segera melapor ke ruang BK dan kebetulan ada Pak Rahmat di ruangan tersebut.Pak Rahmat dan Pak Akbar segera memikul dan membawa Ali ke UKS sekolah.Sebelum ke UKS,Pak Akbar menyuruh Rian menunggu di ruangannya.Ali pun segera dirawat UKS dan masih belum siuman.Hidung Ali segera di beri obat dan kemudian di perban.Setelah membawa Ali,Pak Akbar berpamitan kepada Pak Rahmat.Pak Akbar segera menuju ke ruangannya dan terlihat Rian yang menunggu.Pak Akbar pun menegur dan memberitahu Rian bahwa tindakannya tersebut membuatnya mendapatkan SP 3,sekali lagi melanggar Rian akan di DO.

Beberapa jam berlalu....

Ali akhirnya siuman dan semua murid yang ada di sekolah sudah pulang dan siap-siap untuk sholat ashar.Terlihat Zaki yang ada disamping Ali.

“Hei Ali,apa kau sudah baikan ?” tanya Zaki.”Alhamdulillah” balas Ali.”Aku akan membantumu ke UKS asrama,luka di hidung mu tidak sepenuhnya sembuh” ucap Zaki.Ali mengangguk pelan.

Setibanya di asrama sudah ada petugas UKS yang menunggu.Petugas tersebut bernama Ustadz Zaid.Ustadz Zaid memiliki tubuh yang gempal dan memiliki janggut lebat.Ustadz Zaid ternyata telah diberitahu oleh Pak Rahmat bahwa Ali mengalami perkelahian dan nyaris membuat hidungnya patah.

Setelah membantu Ali,Zaki segera ke masjid dan sholat ashar.Ali pun istirahat dan dirawat di UKS asrama.

Waktu pun berjalan dan Matahari telah tenggelam di kaki langit dan berubah menjadi malam.Ali berbaring di ranjang UKS sambil membaca novel pemberian Zaki.Zaki sesekali menjenguk Ali untuk menanyakan kabarnya.Ali terlihat serius membaca novel hingga Ustadz Zaid menyuruhnya segera tidur.Ali  bangkit dari kasur lalu berwudhu kemudian tidur.

Malam itu seharusnya malam yang nyenyak untuk Ali tapi saat tengah malam tiba-tiba ia terbangun.Ia merasakan tubuhnya seperti mendidih bagai air yang direbus.Tidak tahan dengan itu,Ali segera keluar dari UKS dan beruntung masih ada Ustadz Zaid yang duduk di mejanya sambil menggunakan laptop.

“Ali kenapa kamu belum tidur ? tanya Ustadz Zaid.

“Badan ku terasa panas sekali ustadz seperti terbakar” jawab Ali dengan lemas.Mendengar itu,Ustadz Zaid segera mengecek suhu badan Ali dan ternyata ia mengalami demam tinggi yang disebabkan oleh infeksi hidungnya.Ustadz Zaid segera mengambil kunci mobil dan membawa Ali secepatnya ke rumah sakit.Setibanya dirumah sakit,Ali segera di bawa ke IGD.Sembari menunggu,Ustadz Zaid menghubungi Pak Rahmat bahwa Ali sekarang di rawat di rumah sakit.Sebelum Ustadz Zaid menyelesaikan kalimatnya Pak Rahmat sudah menutup telepon dan segera menuju ke rumah sakit.

Beberapa menit kemudian,Pak Rahmat telah tiba di rumah sakit”Maaf tiba-tiba menelepon bapak”.ucap Ustadz Zaid.”bukan itu yang penting sekarang,Bagaimana keadaan Ali Ustadz ?” tanya Pak Rahmat dengan nafas yang terengah-engah.”Alhamdulillah kondisi nya sudah stabil” Jawab Ustadz Zaid.Pak Rahmat pun mengucapkan kalimat syukur kepada Tuhan yang maha esa.

“Apa bapak mau menghubungi orang tua Ali” tanya Ustadz Zaid.”Untuk sekarang tidak usah,nanti pagi kita hubungi” jawab Pak Rahmat.”Kalau begitu bapak pulang saja,biar saya yang menemani Ali,bapak butuh istirahat,besok kan bapak mengajar” ucap Ustadz Zaid.Pak Rahmat mengangguk kemudian berpamitan.

Malam pun berlalu hingga matahari muncul di kaki langit.Ustadz Zaid baru selesai dari sholat subuh.Ia kemudian mengecek keadaan Ali.”Ali,apakah kamu sudah baikan ?” tanya Ustadz Zaid.”Kepala ku masih pusing ustadz” jawab Ali.”Ya sudah kamu istirahat saja nanti Pak Rahmat akan menelepon orang tua mu” ujar Ustadz Zaid.Ali mengangguk pelan.

Di sekolah....

Pak Rahmat yang baru tiba di sekolah setelah ceklok ia segera menelepon ayah Ali dan memberi tahu kondisi Ali.Setelah menelepon,Pak Rahmat melanjutkan kegiatannya sebagai walas dan guru.

Awalnya Pak Rahmat menjalankan kegiatannya seperti biasa tetapi,seseorang tiba-tiba menelepon.”Halo Pak Rahmat,seseorang mau bertemu dengan bapak”Ucap seseorang dari seberang telpon.”Baik Ustadz Riswan saya akan segera kesana” balas Pak Rahmat.Ustadz Riswan merupakan pembina asrama Ali dan Zaki juga Rian.Ia memiliki perawakan tinggi besar dan seperti pembina lain ia memiliki janggut yang lebat.

Setibanya di depan gerbang asrama terlihat Ustadz Riswan yang sedang bersiap-siap untuk pergi.”Pak Arya ada di lobby,bapak masuk saja,saya mau ke pasar jadi tidak sempat menemani”ucap Ustadz Riswan.Pak Rahmat segera masuk ke lobby dan duduk di depan seseorang tersebut.”Mohon maaf,apa Pak Arya butuh bantuan atau menanyakan sesuatu” tanya Pak Rahmat dengan sopan.Pak Arya merupakan ayah dari Ali.Ia merupakan seorang dokter yang terkemuka dengan badan yang tinggi dan berwibawa.”Saya ingin menanyakan beberapa hal dan mungkin akan sedikit menyindir”Jawab Pak Arya dengan suara yang berwibawa.Pak Rahmat menghelas nafas mendengar jawaban Pak Arya.”Saat bapak menelpon bahwa Ali masuk rumah sakit tadi malam,mengapa bapak tidak menelepon saya ? saya kan seorang dokter juga dan juga seorang ayah yang mempunyai kewajiban menjaga anaknya.Saya membawa anak saya ke sekolah ini agar ia bisa belajar dan mandiri dan alasan saya memilih sekolah ini karena sekolah ini terkenal dengan murid-muridnya yang tidak melakukan bullying.Saya membawa Ali ke sekolah ini dengan keadaan bersih dan fisik yang sehat tapi kenapa sekarang dia babak belur bahkan hidungnya nyaris patah” Ucap Pak Arya dengan nada yang tegas.”Maaf Pak atas segala tidak kenyamanan ini.Saya menelepon bapak di pagi hari untuk menghindari timbulnya kepanikan yang mungkin bisa membahayakan bapak.Saya juga meminta maaf atas kurangnya pengawasan kami terhadap murid-murid sehingga terjadi hal buruk yang menimpa Ali.Kami benar-benar menyesal atas kejadian yang menimpa Ali.Ali merupakan salah satu siswa terbaik kami bahkan kami mendengar kalau yang membuat ananda Ali berada di rumah sakit karena ia berusaha membela temannya yang seharusnya dia tidak ada urusan dengan masalah temannya tersebut” Ucap Pak Rahmat dengan suara yang mantap.

Mendengar hal tersebut,Pak Arya mulai mengerti dengan situasinya dan meminta maaf kepada Pak Rahmat karena membuat Pak Rahmat meninggalkan pekerjaannya .Pak Arya pun berpamitan karena ia ingin menjenguk Ali yang masih terbaring di rumah sakit.Pak Rahmat juga kembali ke sekolah dan melanjutkan aktivitasnya.

Beberapa hari berlalu.......

Ali akhirnya telah pulih.Ia sekarang sedang menuju ke asrama.Sesampainya disana,di depan gerbang ia disapa oleh Ustadz Riswan.Ali pun menyalami Pembinanya tersebut.Ia kemudian berjalan lagi,sebelum tiba di kamarnya ia melewati lobby dahulu.Tampak LOBBY yang sangat ramai dan dipenuhi oleh santri-santri.Ada yang bermain laptop,bercanda bersama temannya dan ada juga yang menelepon orang tuanya.Ali akhirnya tiba di depan pintu kamarnya.Ia mendorong pintu tersebut dengan perlahan-lahan dan nampak orang yang sudah menunggunya.ya,siapa lagi kalo bukan sahabatnya Zaki.Melihat Ali,Zaki segera bangkit dari duduknya dan memeluk sahabatnya tersebut.”Aku merindukan mu” ucap Zaki.”Aku juga” balas Ali dengan tersenyum.”kau tampak segar kawan” ujar Zaki sambil tertawa.Ali membalas tawaan tersebut dengan tersenyum.”oh iya,Rian mana ya ?”tanya Ali.”Kau belum tahu kabarnya ya”.Ali menggeleng.”Ia di keluarkan sekolah karena ketauan menonton situs-situs terlarang saat pemeriksaan laptop.Orang itu lupa menghapus history laptopnya.”Jawab Zaki.Ali pun mengangguk-angguk.

“Akhirnya tidak ada yang mengganggu kita lagi”Ucap Zaki.Ali segera baring tidur di kasurnya.”Kau sudah mau tidur ?” tanya Zaki.”Iya” balas Ali.”ya sudah kalo begitu aku ke kamar ku dulu,aku matikan lampunya ya” ucap Zaki.Ali hanya bergumam yang artinya”iya”.

Ali menatap langit-langit kamarnya dan sembari tersenyum.”Akhirnya aku bisa menjalani hari-hari ku dengan tenang dan damai di sekolah ini. Di SEKOLAH ISLAM ATHIRAH BONE.

 

Arvin Mahdi

Asy Syahid 2023

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar