Rabu, 10 Mei 2023

Sosok Misteri_Aqilah Syamsi

 

Boarding Story #39

Aqila Syamsi

Sosok Misteri

 

20 Juni 2020, adalah peristiwa yang takkan pernah kulupakan. Hari ini aku harus masuk asrama, sebuah gedung yang akan aku tinggali selama 3 tahun lamanya untuk menuntut ilmu dan mengejar masa depanku. Dan aku harus berpisah dengan keluargaku, Ada banyak kekhawatiran yang ku alami saat ini, sejujurnya aku tak siap jika harus bersekolah di sekolah Asrama tersebut. 

Namun ini harus kulakukan demi masa depan. Oh iya kenalin aku Naisha Putri, biasanya orang orang memanggilku sha, Aku menghuni kamar Juwairiyah bersama syakira, Faiqah, Kisha, maya, dan fyfa.  Sebenarnya di dalam satu kamar itu kami ber-18 namun hanya ada 5 orang teman seangkatan ku sisanya adalah kakak kelasku. Setelah sampai di kamar yang akan aku tempati aku segera membereskan barang bawaan ku agar aku bisa segera beristirahat. Saat aku sedang memasangkan seprei pada kasurku syakira tiba tiba mendatangiku “we sha harusko tauki, tadi anak kamar sebelah si salsa liatki cewe pakai baju serba putih di loker weh, tapi anehnya itu cewe masuk lokernya orang terus cantik sekali bede kayak cewe Belanda “ ujar syakira

Mendengar hal tersebut membuatku heran dan juga dicampur rasa penasaran “Iyokah? Lokernya siapa na masuki weh” ujarku dengan rasa penasaran

“Lokernya bede Neifa weh” ujar syakira histeris

“Eh bentar dulu nah mauka juga rapikan kasur, dadah” pamit syakira

Kemudian syakira melangkah menuju kasurnya.

 

Jam sudah menunjukkan pukul 12.15 namun aku, faiqah dan maya belum juga tertidur, kami sedang asyik memainkan gadget kami yang kebetulan belum di kumpulkan pada hari ini. Kami yang sedang asyik bermain gadget di kagetkan dengan suara yang sangat kencang dan sepertinya suara tersebut ialah suara kucing yang sedang bertengkaran,

“Edede, itu kucing kah kalau bertengkar nda liat jam” ujarku emosi. Namun diam diam faiqah iseng untuk merekam suara kucing tersebut.

 

“Kring…kring…kring…” suara bising alarm membangunkan beberapa insan yang tengah tertidur lelap.

“Jam berapa mi kah weh” tanya maya

“Jam 3.00 mi weh” jawab fyfa

Kemudian kami bergegas untuk mengambil wudhu dan sholat tahajud dan setelah sholat tahajud kami bergegas untuk melaksanakan sholat subuh.

Setelah shalat subuh kami kembali ke asrama, saat sudah sampai di kamar faiqah tiba tiba menyahut “weh harusko tau iseng ka rekamki suara kucing bertengkar tadi malam weh” seru faiqah

“Gabutmu kau” ucap maya

“Eh dengarkan beng, tidurma semalam weh” ujar syakira

Kemudian faiqah bergegas mengambil gadgetnya dan membuka hasil rekaman suara semalam.

“Ini dengar ko” ucap faiqah

Kemudian faiqah memutarkan hasil rekaman tersebut, beberapa detik berlalu namun tak ada sedikit suara pun yang terdengar.

“Weh kenapa nda ada?” Tanya faiqah panik

“Lah, perasaan kemarin kencang sekali suaranya itu kucing deh” ujarku

“Weh anehnya” sahut maya

Tak lama kemudian suara pintu terbuka menampakkan salah satu kakak kamarku “deh sudahi mi itu, kumpulmi hpmu” ujar salah satu kakak kamarku.

 

Seminggu sudah berlalu dari kejadian tersebut aku berusaha untuk beradaptasi, bukan beradaptasi dengan temanku, melainkan beradaptasi dengan mereka yang juga berada diantara kami semua. Kata kakak kelasku yang merupakan alumni, bahwasanya saat mereka masih berada di asrama lama, mereka selalu melewati gedung asrama putri ini saat masih dibangun dan mereka seringkali mendengar suara tangisan bayi yang entah asalnya dari mana. Malam itu aku, faiqah, syakira, kisha, fyfa, dan juga kakak kamar kami sedang bercerita tentang kejadian kejadian mistis yang kami alami belakangan ini, kami keasyikan bercerita hingga tak sadar waktu sudah menunjukkan pukul 23.40.

“Eh btw mana maya weh?” Tanyaku

“Eh iyo mana maya, masih menjemur i kah?”

“Brakkk….”

Tiba tiba pintu terbuka dengan sangat kencang hingga pintu tersebut terbentur pada besi ranjang, kemudian menampakkan maya yang sedang mengatur nafas dan bercucuran keringat.

“Weh kenapa ko” tanya kisha yang ikutan panik melihat maya

“Maya minum ko dulu, tenangkan dirimu” ujarku sambil memberikan satu botol air pada maya.

“W-eh kan ta-di menjemur-ka” ucap maya terengah engah

“Weh minum ko lagi, tenangkan mi dulu dirimu baru ko cerita “ ujarku

Maya kembali meminum air tersebut dan berusaha mengatur nafasnya.

“Huftt.. jadi tadi menjemur ka, perasaanku sendiri ka di jemuran tapi anehnya tadi jatuh Ki hangerku jadi ku pungut Ki terus pasku tunduk liatka ada kaki di seberang ku, terus bilangka oh ada juga orang menjemur. Terus bangkitka liatki tapi nda ada orang sama sekali terus menyahut ka juga nda ada menjawab. Sudah itu nda lama kembalika menjemur tapi tiba tiba kayak ada orang sampingku dan kayak na perhatikan ka jadi langsungka lari” cerita maya

“Deh legend sekali mi itu kejadian we dari asrama lama” sahut salah satu kakak kamarku

“Deh pantas kau lari, kukira kenapa ko” ujar kisha.

“Eh guys matikan mi lampu jam 12 mi” ujar salah satu kakak kamarku.

Setelah itu aku beranjak untuk mematikan lampu yang kebetulan saklarnya berada di samping kasurku

“Malam semuanya, baca doa jangan lupa” ujarku.

Kemudian kami semua bergegas untuk kembali ke kasur kami masing-masing.

 

Bunyi kicauan burung menandakan pagi hari telah tiba, hari ini adalah hari Senin. Hari dimana sangat banyak orang yang membencinya karena kita harus kembali beraktivitas seperti biasa.

 

Tuk tuk tuk….

Aku menyusuri koridor sekolah bersama kisha menuju kelas, jam masih menunjukkan pukul 06.05 yang dimana saat itu sekolah masih terbilang sepi dikarenakan tahfiz pagi akan mulai pada jam 06.30.

“Deh sepina” ujar kisha

“Iyolah ko liat saja jam baru jam berapa” ujarku

Sesampainya kami dikelas kami pun duduk ditempat yang seperti biasa kami duduki, tak lama aku memperhatikan ada seseorang yang duduk sendirian di kelas seberang kami.

“Eh siapa itu weh?” Ujarku sambil menunjukk ke arah kelas seberang

“Hah siapa nah belum pi ada orang datang baru kita” jawab kisha

“Itu liatko ada orang duduk” ujarku sembari kembali menunjuk ke arah kelas seberang

Kemudian kisha berusaha melihat lagi dan ternyata betul ada seseorang yang sedang duduk sendirian di kelas seberang,

“Eh iyo siapa itu kayak faiqah tapi perasaan faiqah belum pi datang jam segini” ujar kisha yang penasaran dengan sosok tersebut, kemudian aku mengajak kisha untuk menyapa orang tersebut yang pastinya orang tersebut salah satu teman angkatan kami. Namun, saat kami sedang melangkah ke kelas seberang tiba tiba orang tersebut menghilang dari pengelihatan kita. Detik kemudian aku dan kisha saling menatap satu sama lain dan kebingungan dengan hal tersebut. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke dalam kelas mereka.

“Aneh…” bisik kisha

“Shutt.. lupakan saja” ujarku

“Eh tapi muingat cerita yang persis kayak kita alami nda, tapi bukan siswa yang liat”  tanya kisha

“oh iyo ku ingat tapi itu versi mau magrib toh dan posisinya sama kayak kita liat tadi”

Ujarku

Tak lama kemudian teman kelasku yang lain akhirnya datang dan duduk di tempat masing-masing.

 

Kring…kring…kring

Bunyi bel yang menandakan waktu istirahat telah tiba, kemudian Aku, Kisha, maya, bil, kyla bergegas untuk mengambil snack, kemudian kami duduk bersama sama. Tak lama kyla membuka suara.

“Eh nda pernah ko alami kejadian aneh kah” tanya kyla

“Sering sekali weh” ujarku

“Oh iyo sama tadi pagi juga samaka kisha liat” sambungku lagi kemudian aku menceritakan kejadian yang aku dan kisha alami.

“Deh anehnya” ucap bil

“Tapi tadi subuh ada juga kejadian aneh tapi di asrama” ujar kyla

“Subuh?” Tanya maya

“Iyo tadi subuh pas membangunkan mis, ada cewe na dengar mengaji na masih mati lampu kamarku. Terus mis na kira kakak kamarku padahal pas na cek masih tidur semua orang di dalam dan tiba tiba hilang itu suara” cerita kyla

“Setannya lagi murojaah” candaku

“Hahahah… sembarangna” ujar maya

Tak lama kemudian bel pun kembali berbunyi menandakan waktu untuk masuk kelas.

Pelajaran pun berlangsung seperti biasa hingga menampakkan pukul 15.15

“Baik anak anak kita sudahi pembelajaran hari ini dengan membaca surah Al asr dan doa kafaratul majelis” ujar guruku

Kring…kring…kring

“Eh siapa yang lagi dapat ayo pulang” tanyaku

“Saya” ujar kisha dan maya bersamaan

“Ayok” ujarku bersemangat,

Sesampainya di asrama mereka ber-3 memutuskan untuk mandi sore kemudian mereka berkumpul di kamar dan saling berbagi cerita, tak lama yang lain sudah pulang dari masjid dan memutuskan untuk bergabung bersam mereka ber-3.

“Eh nanti di lanjut mauka mandi sore dulu, ada nanti keterlambatan” ujar fyfa

Kemudian beranjak pergi menuju ruang rias kemudian disusul oleh syakira dan faiqah.

“Keterlambatan sisa 5 menit lagi…”

Suara tersebut berasal dari mic asrama yang didengarkan oleh seluruh siswa di asrama.

“Dah guys pergiki dulu shalat” ujar syakira

“Eh yang halangan jangan sembarang mu kerja nah” peringat faiqah

“Siap” jawab maya

Kemudian satu persatu keluar kamar untuk menuju masjid melaksanakan sholat magrib, tersisa aku, kisha, dan maya dikamar tersebut.

Hiks…hiks..hiks..

Tiba Tina terdengar suara tangisan dari kamar sebelah kami ber3 pun bergegas untuk melihat apa yang terjadi.

“Eh kenapa itu” tanya kisha sesampainya kita dikamar zainab

Terlihat bil dan meira yang sedang menenangkan neifa yang terus saja menangis, kami pun berinisiatif untuk ikut menenangkan neifa yang sedang menangis di kasurnya.

“Kenapa neifa weh?” Tanya maya kepada meira dengan rasa penasaran

“Liatki tangan dalam lokernya” jawab meira

Akupun ikut terkejut mendengar jawaban meira.

“Hah bagaimana ceritanya nei kenapa bisa liatko di lokermu” tanya kisha

“Begini..” jawab neifa

 

Flashback on

Neifa sedang duduk diatas kasurnya sembari membaca novel, tak lama kemudian meira membuka suara

“Eh siapa mau menyetrika pertama?, sudahmu” Ujar meira

“Nda mauja saya pertama kaumo nei saya sudahnya mei” jawab bil

“Iyo sayamo, tunggu ambilka dulu baju di loker “ ucap neifa

Setelah itu neifa beranjak dari kasurnya menuju ruang rias untuk mengambil baju sekolahnya yang terletak di dalam loker, saat neifa membuka lokernya ia sangat kaget dikarenakan ada tangan yang bercucuran darah di dalam lokernya, melihat hal tersebut neifa langsung berlari ke kamar, perasaan neifa saat ini panik dan sangat takut. Sesampainya neifa di kamar ia langsung menaiki kasurnya dan menangis di atas kasurnya. Melihat hal tersebut bil dan meira ikutan panik dan menghampiri neifa di atas kasurnya

“Nei kenapa ko” tanya bil

“Takut…” hanya kata tersebut yang keluar dari mulut neifa

Kemudian bil dan meira berusaha menenangkan neifa yang terlihat sangat

ketakutan.

 

Flashback off

“Jadi begitu ceritanya” ujar neifa

Aku yang mendengar hal tersebut ikut terkejut sampai akhirnya aku mengingat satu cerita yang diceritakan oleh syakira.

“Eh langsungka ingat ceritanya syakira, yang salsa lihat di loker dan kebetulan di lokermu bede masuk nei” ujarku

“Berarti bisa jadi itu tangan cewe yang na liat salsa nda sih?” Tanya maya

“Bisa jadi” ucapku

Tak lama kemudian terdengar langkah kaki dan suara bising yang menandakan semuanya sudah pulang dari masjid.

“Eh kembaliki dulu ke kamar nah, pulangmi orang” ujar maya kemudian kami pun bergegas kembali ke kamar.

Kemudian aku melihat kamar yang tadinya sangat sepi sekarang sudah sangat ramai.

Malam hari telah tiba dan seperti biasa kami berkumpul di kamar dan saling berbagi cerita, keasyikan bercerita hingga tak sadar waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 kemudian kami memutuskan untuk beristirahat karena waktu sudah terlalu larut, kemudian aku berbaring di kasurku dan menarik selimutku Namun saat aku ingin tidur aku kebelet untuk buang air kecil, hal tersebut membuat,u bangun kembali lalu menuju ke ruang rias. Saat aku ingin mengambil emberku, aku melihat salah satu temanku yang juga sedang mengambil ember.

“Weh Nadia” sapaku

 Namun orang yang aku sapa sama sekali tidak menggubris ucapan ku dan langsung berlalu menuju selasar wc

“Deh tumben ya itu bocah nda na sapaka” ucapku

“Cih.. palingan baru bangun” sambungku lagi yang berusaha positif thinking

Setelah membuang air kecil aku pun kembali ke kamar dan bergegas untuk tidur.

Keesokan malamnya aku kembali terbangun tengah malam karena ingin membuang air dan sesampainya aku di ruang rias lalu mengambil ember aku lagi lagi menemukan Nadia yang sedang mengambil ember juga namun ia tidak sama sekali menjawab ucapanku, hal tersebut berlangsung selama 1 minggu berturut turut dan membuatku penasaran. Akupun berinisiatif untuk menanyakan hal tersebut kepada Nadia.

Tok..tok..tok..

“Masuk” ujarku

Kemudian pintu pun terbuka menampakkan Nadia yang sedang berdiri dengan senyum khasnya

“Ada neisha, hehe” tanya Nadia

“Nda ada” ucapku dengan nada sedang bercanda

Kemudian Nadia tidak peduli dengan ucapanku kemudian ia bergegas masuk dan menghampiriku yang sedang fokus membaca novel

“Edede perasaan kau masuk terus ko di ini kamar deh” ucapku sinis

“Dih biarmi ada syakira” ucapnya yang tak kala sinis

“Edede bertengkar mko situ deh” celetuk syakira

“Eh nad kau sombong sekali ko kalau ku sapa” ucapku

“Lah kapan mu sapa ka nah nda ku balas?, perasaan ku sapa balik terus jko” jawab Nadia

“Mana ada 1 minggu ku sapa terus ko di ruang rias nda pernah mu balaska” ujarku sinis

“Kapanki bede ketemu di ruang rias” tanya Nadia

“Setiap malam nah we, ku liat terus ko di tempat ember kalau kebeletka” jawabku

Kemudian aku melihat ekspresi Nadia yang semula biasa saja kini terlihat kaget mendengar ucapanku.

“Weh, nda pernahka kebelet malam malam nah” ujar Nadia

Aku yang mendengar hal tersebut sontak membulatkan kedua mataku

“Lah terus yang ku sapa siapa dong” ucapku yang tatkala panik mendengar jawaban Nadia, Aku memang sering mendengar cerita dari teman temanku yang mengalami hal tersebut namun beda orang.

Hari ini aku pulang bersama kisha karena kebetulan maya tak lagi halangan jadi menyisahkan kami berdua dan juga kak Alia, salah satu kakak kamarku di juwairiyah.

Sesampainya di kamar aku langsung berbaring dikarenakan hari ini aku merasa kurang enak badan.

“Sha minum obat ko dulu nah baru tidur, mauka ke wc dulu” ucap kisha kemudian memberikanmu obat, kemudian kisha bergegas menuju ruang rias.

 

5 menit kemudian

Kisha kembali dari toilet sontak ia langsung berlari menghampiriku, yang sedang menangis sesegukan.

“Ribut…ributtt….ributtt….” Rengekku sembari berteriak

“Hiks….hiksss” tangisku yang semakin pecah

“Sha HEI, istigfar ko” ucap kisha yang sedang menenangkan ku

Tak lama kemudian pintu terbuka menampakkan kak Alia yang baru saja pulang dari sekolah.

“Kak Al, tolong” ucap kisha panik

“Hei sha kenapa” tanya kak Alia yang kini duduk di sampingku sambil mengelus elus pundakku.

“Hiksss.. ituu… tutup… ribut..” ucapku yang masih saja menangis sembari menunjuk ke arah balkon kamar.

Kemudian aku yang terus berteriak membuat kak Alia panik dan bergegas memanggil pembina asramaku.

Tak lama pembina ku masuk dan mencoba menenangkan ku sembari menelpon salah satu ustadz yang berada di aspura

“Pegang tangannya nak, ambil alquran masing-masing” ujar pembina ku yang mencoba menenangkan semua orang di kamarku.

Tak lama ustadz pun datang kemudian membacakan lantunan ayat suci alquran hingga 1 jam lamanya. Dan akhirnya keadaan pun membaik membuat semuanya kembali tenang. Kemudian teman kamarku masih setia mengelus punggung ku dan menenangkanku.

 

Flashback on

Kepergian kisha membuatku sendirian dikamar, kemudian aku menatap obat yang kisha berikan kepadaku. Setelah meminum obat akupun melamun di kasur ku dan tiba tiba aku melihat sosok perempuan yang sangat cantik, bergaun putih, dan berambut blonde. Tiba tiba perempuan tersebut menghampiriku detik kemudian ia terus mendekat dan mendekat. Ku tatap matanya, mata hazel yang sungguh indah namun saat ku tatap matanya lama kemudian wajahnya berubah. Sangat seram, mulutnya yang robek, matanya yang kini merah, wajah indahnya yang kini berlumuran darah pun gaun indahnya yang juga berlumuran darah membuatku semakin takut. Ia terus menatapku dan mendekatiku hingga ia berada di kasurku dan tak lama kemudian ia mendekatkan tangannya padaku dan seketika aku tak merasakan apapun.

 

 Flashback off

Setelah kejadian tersebut teman temanku selalu memperhatikan ku dan juga selalu mengingatkan ku untuk dzikir. Malam harinya kami semua di kumpulkan untuk yasinan bersama sama karena ada banyak kejadian mistis yang terjadi belakangan ini, mulai dari maya yang melihat kaki di jemuran, salsa yang melihat noni Belanda, Neifa yang melihat tangan di loker, dan aku yang baru saja kesurupan, dan banyak lagi. Saat kita sedang yasinan tiba tiba ada suara teriakan dari lantai dua kami semua sontak panik dan penasaran ada apa.

Kemudian pembina asrama kami berlari menuju kamar yang berada dilantai dua dan ternyata ada 2 orang yang sakit di kamar tersebut namun mereka memutuskan untuk beristirahat di kamar bukan di uks.

Namun salah satu dari mereka adalah kakak kelasku ia terus berteriak dan memberontak membuat pembina asramaku segera menelpon ustadz Khaeruddin yaitu kepala asrama, tak lama kemudian ustadz kheruddin telah sampai dan mulai meruqyah dengan daun bidara ditanganinya saat sedang meruqyah tiba tiba Adek kelasku yang sekamar dengannya tiba tiba ikut memberontak dan juga terus berteriak. Kemudian kami semua diarahkan untuk terus membaca ayat suci alquran.

1 setengah jam berlalu namun belum ada kemajuan dua orang tersebut kesurupan secara bersamaan dan terus memberontak. Kami semua ikutan panik karena melihat tak ada kemajuan

“AAAKHHHH JANGAN GANGGU SAYAAA” teriak kakak kelasku yang sedang kesurupan

Ustadz khaeruddin pun melanjutkan ruqyahnya dan kita semua tetap melantunkan ayat suci Al Quran

Hingga 2 jam sudah berlalu dan akhirnya mereka tak lagi memberontak dan juga sudah tenang.

“Anak anak silaukan kembali ke kamar dan jangan lupa dzikir sebelum istirahat” ujar salah satu pembina asramaku di mic asrama.

Keesokan harinya setelah sholat subuh berjamaah kami dzikir bersama sama seperti biasa, dan kami di kumpulkan di lantai 1 asrama untuk tahfiz bersama sama agar kejadian kejadian seperti semalam tak akan terulang lagi.

Kita menjalankan hari hari kita seperti biasa masih banyak kejadian mistis yang kami semua alami namun kami tidak menggubris hal tersebut dan berusaha untuk tetap selalu berdzikir dan percaya bahwa kita di asrama ini tidak sendiri, ada mereka yang lebih dulu menghuni bangunan ini. Cukup jalani semuanya tanpa mengganggu mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar