Minggu, 06 September 2020

Etika, Emosi, dan Logika; 3 Pendekatan saat Menyampaikan Pidato Persuasif

 

 


Pidato persuasif yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan etika.

Etika, menggunakan pendekatan etika yang berarti menyentuh pendengar lewat nilai-nilai moral dan kebenaran yang harus ditegakkan. Artinya bahwa pembicara menunjukkan benar atau salah atas apa yang disampaikannya. Pembicara berbicara terkait dengan norma-norma atau aturan atau etika yang sebenarnya harus ditegakkan.

Contoh:

1.      Menanam pohon merupakan cara yang baik dan benar untuk melestarikan lingkungan. Sedangkan menebangnya sama saja dengan menghancurkan lingkungan kita. Ini tidak boleh kita lakukan.

2.      Mari hindari narkoba, perbuatan candu adalah sebuah dosa yang dapat mengantarkan kita kepada kejahatan-kejahatan yang lebih besar. Generasi kita rusak moralnya karena barang haram ini. Agama Islam sudah dengan jelas melarang segala macam jenis candu, termasuk di dalamnya narkoba.

 

 

Pidato persuasif yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan emosi.

Emosi, pembicara menyentuh perasaan pendengar dengan cara membakar semangatnya atau justru membuat pendengar merasa terharu akan suatu kenyataan. Artinya pembicara melibatkan emosi atau perasaan pendengarnya.

Contoh:

1.      Saudara-saudara, coba bayangkan nasib anak cucu kita di masa depan bila hutan-hutan yang jadi paru-paru dunia habis digunduli. Apakah mereka masih bisa menikmati air bersih, apakah mereka bisa menikmati udara yang segar. Mohon kita lihat kembali dampaknya untuk generasi kita nanti. Kalau bukan kia yang melestarikan pepohonan, maka siapa lagi?

2.      Narkoba sudah selayaknya kita hindari dan musuhi. Mau dapat berapa banyak korban lagi? Apakah kita menunggu saudara-saudara kita yang jadi korban, atau teman-teman kita. Atau bahkan anak-anak kita sendiri? Narkoba adalah kejahatan luar biasa karena ia menghancurkan kita dan generasi kita. Mari bergerak bersama hancurkan narkoba.

 

Pidato persuasif yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan logika.

Logika artinya adalah sesuatu yang bisa diterima akal pikiran, berarti memanfaatkan logika untuk memberikan efek setuju karena argumen masuk akal dan dapat dibuktikan secara ilmiah.

Contoh:

1.      Bapak Ibu yang budiman, mari kita lestarikan hutan dengan menanam pohon. Bila satu orang menanam satu pohon saja, maka akan ada jutaan pohon di dunia ini yang dapat menyelamatkan umat manusia. Pohon adalah paru-paru dunia. Udara bersih yang kita hirup saat ini dihasilkan oleh pepohonan di sekitar kita. Air bersih yang bisa kita nikmati, itu diikat oleh akar pepohonan. Jadi, mari lestarikan pohon dengan menanamnya.

2.    Saudara-saudaraku yang budiman Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya. Narkoba dapat menghancurkan generasi bangsa. Kecanduan narkoba berawal dari coba-coba, setelah itu, ia akan menggerogoti tubuh kita, otak dan fisik kita akan melemah bila tidak memakainya, hingga akhirnya racun-racunnya akan menyebabkan semua organ melemah dan kematian menjemput kita.

3 komentar: