Selasa, 02 Mei 2023

Kosong_Muh. Wildan

 Boarding Story #28

Muh. Wildan

KOSONG

 

“tit…tit..tit..”suara alarm terdengar di pagi hari,saatnya Rudi bangun dari kasurnya dan langsung menuju wc untuk bersiap shalat tahajjud.

Rudi adalah siswa athirah angkat 3 yang merasakan awal perjuangan untuk mengenalkan athirah di luar sana.’

Hari ini adalah hari yang cukup bahagia bagi Rudi,ian sangat menanti hari ini.yaitu mereka akan berpindah asrama dari rumah ukir ke gedung sekolah.

pembersihan sudah menjadi budaya athirah sejak angkatan pertama.tak heran lagi jika Rudi sedang bersih bersih di gedung sekolah yang nantinya akan menjadi tempat tinggal mereka selama bersekolah di athirah bone.

Setelah melakukan shalat subuh berjamaah,Rudi dan kawan kkawan akan menuju ke gedung asrama untuk mempersiapkan perpindahannya ke asrama baru yang akan mereka tinggali.

“deh…luasnya kamarta di”ujar teman Rudi saat membersihkan.pada saat itu bekas kelas yang dipakai di gedung sekolah itu akan menjadi kamar mereka.

Gedung Asrama itu akan digabung putra dan putri dan hanya dibatasi dengan sebatas plafon yang menjadi pembatas antara area putra dan putri.

Singkat cerita,Rudi dan kawan kawan pun mulai memindahkan barang barang meraka ke gedung asrama yang baru.”ayo semua kumpul dulu di selasar…” ujar Ustad Agus sebagai Pembina asrama kepada Rudi dan kawan kawan.

Ustad Agus memang sudah lama menjadi Pembina asrama di sekolah athirah bone,ia adalah Pembina sekaligus motivator kepada siswa Athirah Bone dalam menjalani masa pendidikannya selama di athirah bone.

“bagaimana asrama barunya bagus ji?...” tanya Ustad Agus kepada siswa athirah yang baru pindah asrama baru.

“bagus ji ustadz…” jawab Rudi dan kawan kawan saat melakukan kumpul di selasar kelas

“semoga apa yang telah kita dapat di sekolah ini dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari hari kita selama menuntut ilmu di sekolah kita yang anggun,unggul dan cerdas kita ini.dan juga kita semua harus punya semangat baru dengan asrama baru kita ini  yang kita tinggali sekarang ini..”kata Ustad Agus untuk memotivasi sekali lagi kepada siswa athirah bone.

“jadi setelah kumpul ini silahkan siap siap untuk tidur,jangan lupa berwudhu dan berdoa sebelum tidur” perintah Ustad Agus kepada Rudi dan kawan kawannya.

Setelah kumpul di selasar tadi Rudi pun segera ke kamar mandi untuk menggosok gigi,dan mengambil wudhu untuk bersiap siap untuk tidur dengan bergantian dengan kawan kwannya.

Kebetulan Rudi adalah tim keamanan asrama,dimana ia memiliki kewajiban untuk membantu Pembina memastikan seluruh siswa telah tidur dan berada dikamarnya

sebelum tidur Rudi akan mengecek kamar-kamar di gedung asrama. Gedung asrama yang terbagi dua itu disisi kanan ada area putri dan sisi kiri ada area putra.dan di area  putra ada satu kamar yang tidak terisi dan sepertinya dalam tahap renovasi.

 Saat melewati kamar kosong tersebut Rudi merasa telah mendengar suara tangisan dari kamar kosong tersebut.

“hiks…hiks..hiks…” suara dari dalam kamar kosong tersebut,Rudi sempat merasa merinding dan merasa sedikit ketakutan.tetapi Rudi tidak menghiraukan suara tersebut dan melanjutkan langkahnya.

 “BUK!!...” suara tabrakan dengan adek kelas yang tiba tiba muncul di hadapan Rudi

“Astsghfirullah!!..” Rudi terkejut dengan seseorang yang muncul tiba tiba di hadapannya.

“eh,maaf kak nd kuliat ki” ujar adek kelas yang hampir tertabrak dengan Rudi.

 “Astaghfirullah dek….,apa dibikin lagi dek pergi maki tidur” ujar Rudi kepada adek kelas yang ia jumpai.

“iye kak…,ee dari kak ambil minum,tabe di kak..” ujar adek kelas kepada Rudi

Setelah memastikan semua sudah berada di, Rudi pun bergegas ke kamar untuk beristirahat dan tidur bersama teman sekamarnya.

“tok..tok..!!” suara ketokan pintu di subuh hari.saat subuh  hari Pembina akan membangunkan penghuni asrama pada pukul 03.30 pagi.

“ayo nak bangun tahajjud…” suara Ustad Agus yang membangunkan Rudi dan teman temannya

Setelah dibangunkan Rudi dan teman temannya bergegas bersiap siap menuju musholla dan melakukan shalat tahajjud bersama.

Setelah shalat subuh berjamaah,Rudi melanjutkan kegiatan dengan tahfidz di musholla bersama guru tahfidz masing masing.singkat cerita,setelah bersiap siap untuk ke sekolah,Rudi segera bergegas ke kelasnya untuk mengikuti pelajaran di sekolah.

Hari ini kelas Rudi belajar mata pelajaran biografi.tak lama kemudian,datang pak basri yang dimana beliau adalah seorang guru biografi di sma islam athirah bone.

“beri salam kepada bapak guru.” Perintah ketua kelas kepada seluruh anggota kelasnya

“assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu….” Salam dari angota kelas kepada pak basri

“waalkum salam…,baik anak anak,sebelum memulai pembelajaran bapak akan mengabsen dulu.Rudi…”

“hadir pak”

“hidayat..”

“hadir pak”

“khiril..”

“hadir pak”

Setelah menyelesaikan absen pak basri melanjutkan pelajaran dikelas Rudi hingga jam geografi telah selesai.

“kriiing….” Suara bel,yang menandakan jam isitirahat.

Saat mendengar suara bel,Rudi menuju ke musholla dan melakukan shalat duha.setelah shalat dhuha Rudi biasanya berkumpul bersama temannya dan bersecrita dengan satu sama lain.

“eh moka cerita…” ujar Rudi kepada teman temannya,dan seketika semua pandangan tertuju keppada Rudi yang siap bercerita

“tadi malam kan memeriksa ka,nah… pas sebelum kulewati kamar kosobg di gedung asrama bar und ada ji kurasa apa apa,tapi pasnya ka lewat kamar kosong yang direnovasi itu ada ku dengar suara menangis,langsungka merinding disitu…” cerita Rudi kepada teman temannya

“hah seriusko…?” tanya temannya kepada Rudi

“iya… seriuska,tapi pasnya sudah kulewati itu kamar tiba tiba muncul dodi,ppasnya tiba tiba muncul kaget tongka situ,kukira tommi apa ternyata dodi ji..” cerita Rudi

“hahahahah….” Tawa teman teman Rudi setelah mendengar cerita konyol nya itu.

Singkat cerita,malam pun tiba.selama di gedung asrama yang baru ia tinggali itu,ia merasa rasa kebersamaan yang sangat terjalin diantara adik kelas dan kakak kelas.karena kamar di gedung asrama yang abru ia tinggali ini terdiri dari 20 orang per kamar,setiap malam kakak kelas akan membantu adik kelas ketika ada tugas misalnya.dan juga kadang saling berbagi cerita antar sesame teman kamar.

Semenjak kejadian di depan kamar kosong tersebut Rudi masih belum percaya bahwa ada suara tangisan yang ia dengar di depan kamar kosong gedung asrama yang baru ia tinggali.

Waktu tidur pun tiba,Rudi seperti biasa ia akan keliling asrama dan memastikan seluruh penghuni asrama sudah berada dalam kamarnya.ketika mendekati kamar kosong yang ia lewati kemarin,ia teringat dengan kejadian yang ia alami kemarin.karena, Semenjak kejadian di depan kamar kosong tersebut Rudi masih belum percaya bahwa ada suara tangisan yang ia dengar di depan kamar kosong gedung asrama yang baru ia tinggali.

Ia pun memberanikan tekadnya untuk melewati kamar tersebut.namun,saat melewati depan kamar tersebut ia langsung mendengar suara yang sama.setelah mendengar suara tersebut Rudi pun mendekati pintu kamar.

“haloo…,ada orang di dalam…?” ujar Rudi ketika mendekati pintu kamar kosong tersebut.

Belum sampai memasuki pintu,ketika ia mengintip melalui pintu kamar tersebut Rudi melihat ada bayangan yang lagi merunduk menangis.

“astagfirullah..!!” Rudi kaget dengan apa yang dia lihat.

Rudi pun langsung meninggalkan kamar kosong tersebut dan langsung lari menuju ke dalam kamar.

“kenapa ki kak..?” tanya adek kamar Rudi yang lari masuk kedalam kamar.

“nd ji dek….” Jawab Rudi sambal terengah engah.

Singkat cerita,pagi pun tiba.seperti biasa Rudi mengikuti pelajaran di sekolah hingga sore tiba.tetapi di sekolah Rudi kurang focus untuk mengikuti pelajaran hari ini,karena Rudi masih teringat tentang kejadian semalam di asrama.

Pada saat usai shalat maghrib, Rudi memutuskan untuk menceritakan kejadian yang ia alami kepada Pembina asrama.

“assalamualaikum ustadz…..” ujar Rudi menghampiri dan mencium tangan Ustad Agus yang sedang duduk di pojok musholla.

“anu sutad…,mauka cerita,kan kemarin malam lagi kelilingka mengecek di asrama.pasnya di depan kamar kosong ada kudengar suara orang menangis..,dua malam mi kudengar ustad..,tapi pasnya mengintip ka ada kuliat bayangan ustad..” cerita Rudi yang didengar serius oleh Ustad Agus

“ooh itu..,pernah juga kudengar suaranya itu…” kata Ustad Agus kepada Rudi

“pernah ki dengar juga ustad..?” tanya Rudii

“iya…,tapi sempat ku abaikan ji…,kalau begitu sebentar malam sama sama ki cek ke kamar kosong itu nah..” ujar Ustad Agus kepada Rudi

“iye ustad….” Jawab Rudi yang usai menceritakan kejadian tersebut.

Setelah mendengar perkataan Ustad Agus ia terjekut,rupanya Ustad Agus juga mengalami hal yang Rudi alami juga.

Malam pun tiba,saatnya Rudi bersama Ustad Agus mengecek kamar kosong yang terdapat suara tangisan di malam hari.

“eh Rudi…,bawa ji ki senter…?” tanya Ustad Agus kepada Rudi

“eh…nd ustad,tunggu pale ku ambil di kamar” jawab Rudi lalu menuju kamarnya untuk mengambil senter

Setelah menemukan senter Rudi dan Ustad Agus langsung menuju ke kamar kosong tempat kejadian yang Rudi dan Ustad Agus alami.namun,seperti biasa ketika Rudi dan Ustad Agus telah berada di depan kamar kosong tersebut mereka berdua mendengar suara yang mereka dengar kemarin malam.

“itu ustad…,adami suaranya..” ujar Rudi kepada Ustad Agus yang sudah bersiap untuk memasuki kamar kosong tersebut.

“ayomi Rudi,kita masuk kedalam….” Ujar Ustad Agus

“eee…,tapi ustad…” jawab Rudi yang masih ragu ragu untuk masuk

“ayo Rudi..!!” perintah Ustad Agus

“ekhmm..,Bismillah…!!” ujar Ustad Agus sebelum memasuki kamar tersebut

Benar apa yang Rudi katakan Ustad Agus melihat bayangan saat mengintip dari jendela.

“ASTAGHFIRULLAH…!!!” Ujar Ustad Agus menyusul Rudi yang melihat bayangan melalui pintu

Tapi Ustad Agus dan Rudi menguatkan tekadnya untuk tetap masuk ke dalam kamar kosong tersebut.

“Assalamualaikum..!!” ujar Ustad Agus dan Rudi bersamaan saat mulai memasuki kamar kosong tersebut.

“Waalikumsalam…” jawab suara yang terdengar dari dalam kamar kosong tersebut.

Betapa kagetnya Ustad Agus dan Rudi ketika mendengar suara tersebut.

“ada jawab salammta ustad..” kata Rudi kepada Ustad Agus sembari diselimuti rasa merinding.

Ketika lebih memasuki kamar tersebut ,Ustad Agus dan Rudi mulai menyorot sekitar menggunakan senter yang dibawa.namun,betapa kagetnya Ustad Agus dan Rudi ketika sedang menyorot di sudut kamar dengan senternya yang mendapati seseorang yang memakai baju putih dengan muka yang tampaknya sedang menangis.

“ASTAGHFIRULLAH…!!!!” Teriak Ustad Agus dan Rudi saat melihat ada sosok di suduh kamar kosong yang mereka masuki.

“ee…,Ustad Agus…,kak Rudi..?” tanya sosok yang berada di pojok kamar sembari disorot dengan senter.

“ehh….,kau itu rifki…?”tanya Rudi kepada sosok yang berada di pojok

“astagfirullah rifki…,apa di bikin disini nak…?” tanya Ustad Agus kepada sosok yang berada dalam kamar kosong yang ternyata siswa yang bernama rifki

“eh..,nd ada ji ustad…,hiks hiks…” jawab rifki yang Nampak telah menangis

“kenapa ki disini Rifky,siniki dulu keluar cerita..” perintah Rudi kepada Rifky

Mereka bertiga langsung menuju pintu kamar kosong tersebut dan langsung duduk dan cerita dengan Rifky tentang apa yang terjadi padanya.

“kenapa ki ada di kamar kosong nak…?” tanya Ustad Agus

“rinduka sama orang tuaku di kampong ustad….” Jawab Rifky

“kenapa harus di kamar kosong nak..?” tanya Ustad Agus sekali lagi

“maluka menangis di kamar ustad..,diliatka nanti sama temanku..” jawab Rudi sekali lagi

Dengan mendengar jawaban Rifky barusan,Ustad Agus dan Rudi paham apa yang terjadi sebenarnya oleh Rifky.

“Rifky…,kalau galau ki cerita ki saja sama Pembina asrama atau kakak kelas ta nak...,nd perlu pergi menyendiri ke kamar kosong,apalagi suarata terdengar sampai diluar,kaget orang orang dengar suara ta nak…” ujar ustad agys kepada Rifky.

“iya Rifky…,nd usah mi pergi menyendiri apalagi di kamar kosong.dua malam mi kudengar suara ta menangis di disitu.kalau galau ki mungkin bisa ki curhat ke Pembina asrama atau kakak kelas ta saja,isnya allah didengar ji ki itu sama kakak kelas ta..” kata Rudi kepada Rifky

“iye kak…,minta maaf ka ustad dengan kak Rudi…,sudah kasi kaget ki,insya allah nd akan mi ku ulangi lagi..” jawab Rifky kepada Rudi dan Ustad Agus

“oke nak…,sudah mi ki janji jadi jangan ki lagi ulangi nah..,kembali mi ki ke kamarta istirahat” ujar Ustad Agus kepada Rifky

“iye ustad…,pamit ka dulu ustad…,kak Rudi…” pamit Rifky yang langsung menuju kekamarnya untuk beristirahat.

Beberapa hari setelah kejadian malam itu Rudi tidak lagi mendengar suara tangisan dari kamar kosong tersebut dan bisa memerikda tanpa rasa takut lagi.dan nampaknya Rifky juga sudah mulai membaik dan sepertinya rasa galaunya perlahan sudah hilang berkat teman temannya di Athirah Bone ini.

 

------……………..------

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar