Boarding Story #28
Muh. Wildan
KOSONG
“tit…tit..tit..”suara alarm terdengar
di pagi hari,saatnya Rudi bangun dari kasurnya dan langsung menuju wc untuk
bersiap shalat tahajjud.
Rudi adalah siswa athirah angkat 3 yang merasakan awal perjuangan untuk mengenalkan athirah di luar sana.’
Hari ini adalah hari yang cukup bahagia
bagi Rudi,ian sangat menanti hari ini.yaitu mereka akan berpindah asrama dari
rumah ukir ke gedung sekolah.
pembersihan sudah menjadi budaya
athirah sejak angkatan pertama.tak heran lagi jika Rudi sedang bersih bersih di
gedung sekolah yang nantinya akan menjadi tempat tinggal mereka selama
bersekolah di athirah bone.
Setelah melakukan shalat subuh
berjamaah,Rudi dan kawan kkawan akan menuju ke gedung asrama untuk
mempersiapkan perpindahannya ke asrama baru yang akan mereka tinggali.
“deh…luasnya kamarta di”ujar teman Rudi
saat membersihkan.pada saat itu bekas kelas yang dipakai di gedung sekolah itu
akan menjadi kamar mereka.
Gedung Asrama itu akan digabung putra
dan putri dan hanya dibatasi dengan sebatas plafon yang menjadi pembatas antara
area putra dan putri.
Singkat cerita,Rudi dan kawan kawan pun
mulai memindahkan barang barang meraka ke gedung asrama yang baru.”ayo semua
kumpul dulu di selasar…” ujar Ustad Agus sebagai Pembina asrama kepada Rudi dan
kawan kawan.
Ustad Agus memang sudah lama menjadi
Pembina asrama di sekolah athirah bone,ia adalah Pembina sekaligus motivator
kepada siswa Athirah Bone dalam menjalani masa pendidikannya selama di athirah
bone.
“bagaimana asrama barunya bagus ji?...”
tanya Ustad Agus kepada siswa athirah yang baru pindah asrama baru.
“bagus ji ustadz…” jawab Rudi dan kawan
kawan saat melakukan kumpul di selasar kelas
“semoga apa yang telah kita dapat di
sekolah ini dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari hari kita selama menuntut
ilmu di sekolah kita yang anggun,unggul dan cerdas kita ini.dan juga kita semua
harus punya semangat baru dengan asrama baru kita ini yang kita tinggali sekarang ini..”kata Ustad
Agus untuk memotivasi sekali lagi kepada siswa athirah bone.
“jadi setelah kumpul ini silahkan siap
siap untuk tidur,jangan lupa berwudhu dan berdoa sebelum tidur” perintah Ustad
Agus kepada Rudi dan kawan kawannya.
Setelah kumpul di selasar tadi Rudi pun
segera ke kamar mandi untuk menggosok gigi,dan mengambil wudhu untuk bersiap
siap untuk tidur dengan bergantian dengan kawan kwannya.
Kebetulan Rudi adalah tim keamanan
asrama,dimana ia memiliki kewajiban untuk membantu Pembina memastikan seluruh
siswa telah tidur dan berada dikamarnya
sebelum tidur Rudi akan mengecek
kamar-kamar di gedung asrama. Gedung asrama yang terbagi dua itu disisi kanan
ada area putri dan sisi kiri ada area putra.dan di area putra ada satu kamar yang tidak terisi dan
sepertinya dalam tahap renovasi.
Saat melewati kamar kosong tersebut Rudi
merasa telah mendengar suara tangisan dari kamar kosong tersebut.
“hiks…hiks..hiks…” suara dari dalam
kamar kosong tersebut,Rudi sempat merasa merinding dan merasa sedikit
ketakutan.tetapi Rudi tidak menghiraukan suara tersebut dan melanjutkan
langkahnya.
“BUK!!...”
suara tabrakan dengan adek kelas yang tiba tiba muncul di hadapan Rudi
“Astsghfirullah!!..” Rudi terkejut
dengan seseorang yang muncul tiba tiba di hadapannya.
“eh,maaf kak nd kuliat ki” ujar adek
kelas yang hampir tertabrak dengan Rudi.
“Astaghfirullah dek….,apa dibikin lagi dek
pergi maki tidur” ujar Rudi kepada adek kelas yang ia jumpai.
“iye kak…,ee dari kak ambil minum,tabe
di kak..” ujar adek kelas kepada Rudi
Setelah memastikan semua sudah berada
di, Rudi pun bergegas ke kamar untuk beristirahat dan tidur bersama teman
sekamarnya.
“tok..tok..!!” suara ketokan pintu di
subuh hari.saat subuh hari Pembina akan
membangunkan penghuni asrama pada pukul 03.30 pagi.
“ayo nak bangun tahajjud…” suara Ustad
Agus yang membangunkan Rudi dan teman temannya
Setelah dibangunkan Rudi dan teman
temannya bergegas bersiap siap menuju musholla dan melakukan shalat tahajjud
bersama.
Setelah shalat subuh berjamaah,Rudi
melanjutkan kegiatan dengan tahfidz di musholla bersama guru tahfidz masing
masing.singkat cerita,setelah bersiap siap untuk ke sekolah,Rudi segera
bergegas ke kelasnya untuk mengikuti pelajaran di sekolah.
Hari ini kelas Rudi belajar mata
pelajaran biografi.tak lama kemudian,datang pak basri yang dimana beliau adalah
seorang guru biografi di sma islam athirah bone.
“beri salam kepada bapak guru.”
Perintah ketua kelas kepada seluruh anggota kelasnya
“assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuhu….” Salam dari angota kelas kepada pak basri
“waalkum salam…,baik anak anak,sebelum
memulai pembelajaran bapak akan mengabsen dulu.Rudi…”
“hadir pak”
“hidayat..”
“hadir pak”
“khiril..”
“hadir pak”
…
Setelah menyelesaikan absen pak basri
melanjutkan pelajaran dikelas Rudi hingga jam geografi telah selesai.
“kriiing….” Suara bel,yang menandakan
jam isitirahat.
Saat mendengar suara bel,Rudi menuju ke
musholla dan melakukan shalat duha.setelah shalat dhuha Rudi biasanya berkumpul
bersama temannya dan bersecrita dengan satu sama lain.
“eh moka cerita…” ujar Rudi kepada
teman temannya,dan seketika semua pandangan tertuju keppada Rudi yang siap
bercerita
“tadi malam kan memeriksa ka,nah… pas
sebelum kulewati kamar kosobg di gedung asrama bar und ada ji kurasa apa
apa,tapi pasnya ka lewat kamar kosong yang direnovasi itu ada ku dengar suara
menangis,langsungka merinding disitu…” cerita Rudi kepada teman temannya
“hah seriusko…?” tanya temannya kepada Rudi
“iya… seriuska,tapi pasnya sudah
kulewati itu kamar tiba tiba muncul dodi,ppasnya tiba tiba muncul kaget tongka
situ,kukira tommi apa ternyata dodi ji..” cerita Rudi
“hahahahah….” Tawa teman teman Rudi
setelah mendengar cerita konyol nya itu.
Singkat cerita,malam pun tiba.selama di
gedung asrama yang baru ia tinggali itu,ia merasa rasa kebersamaan yang sangat
terjalin diantara adik kelas dan kakak kelas.karena kamar di gedung asrama yang
abru ia tinggali ini terdiri dari 20 orang per kamar,setiap malam kakak kelas
akan membantu adik kelas ketika ada tugas misalnya.dan juga kadang saling
berbagi cerita antar sesame teman kamar.
Semenjak kejadian di depan kamar kosong
tersebut Rudi masih belum percaya bahwa ada suara tangisan yang ia dengar di
depan kamar kosong gedung asrama yang baru ia tinggali.
Waktu tidur pun tiba,Rudi seperti biasa
ia akan keliling asrama dan memastikan seluruh penghuni asrama sudah berada
dalam kamarnya.ketika mendekati kamar kosong yang ia lewati kemarin,ia
teringat dengan kejadian yang ia alami kemarin.karena, Semenjak kejadian di
depan kamar kosong tersebut Rudi masih belum percaya bahwa ada suara tangisan
yang ia dengar di depan kamar kosong gedung asrama yang baru ia tinggali.
Ia pun memberanikan tekadnya untuk
melewati kamar tersebut.namun,saat melewati depan kamar tersebut ia langsung
mendengar suara yang sama.setelah mendengar suara tersebut Rudi pun mendekati
pintu kamar.
“haloo…,ada orang di dalam…?” ujar Rudi
ketika mendekati pintu kamar kosong tersebut.
Belum sampai memasuki pintu,ketika ia
mengintip melalui pintu kamar tersebut Rudi melihat ada bayangan yang lagi
merunduk menangis.
“astagfirullah..!!” Rudi kaget dengan
apa yang dia lihat.
Rudi pun langsung meninggalkan kamar
kosong tersebut dan langsung lari menuju ke dalam kamar.
“kenapa ki kak..?” tanya adek kamar Rudi
yang lari masuk kedalam kamar.
“nd ji dek….” Jawab Rudi sambal
terengah engah.
Singkat cerita,pagi pun tiba.seperti
biasa Rudi mengikuti pelajaran di sekolah hingga sore tiba.tetapi di sekolah Rudi
kurang focus untuk mengikuti pelajaran hari ini,karena Rudi masih teringat
tentang kejadian semalam di asrama.
Pada saat usai shalat maghrib, Rudi
memutuskan untuk menceritakan kejadian yang ia alami kepada Pembina asrama.
“assalamualaikum ustadz…..” ujar Rudi
menghampiri dan mencium tangan Ustad Agus yang sedang duduk di pojok musholla.
“anu sutad…,mauka cerita,kan kemarin
malam lagi kelilingka mengecek di asrama.pasnya di depan kamar kosong ada
kudengar suara orang menangis..,dua malam mi kudengar ustad..,tapi pasnya
mengintip ka ada kuliat bayangan ustad..” cerita Rudi yang didengar serius oleh
Ustad Agus
“ooh itu..,pernah juga kudengar
suaranya itu…” kata Ustad Agus kepada Rudi
“pernah ki dengar juga ustad..?” tanya Rudii
“iya…,tapi sempat ku abaikan ji…,kalau
begitu sebentar malam sama sama ki cek ke kamar kosong itu nah..” ujar Ustad Agus
kepada Rudi
“iye ustad….” Jawab Rudi yang usai
menceritakan kejadian tersebut.
Setelah mendengar perkataan Ustad Agus
ia terjekut,rupanya Ustad Agus juga mengalami hal yang Rudi alami juga.
Malam pun tiba,saatnya Rudi bersama Ustad
Agus mengecek kamar kosong yang terdapat suara tangisan di malam hari.
“eh Rudi…,bawa ji ki senter…?” tanya Ustad
Agus kepada Rudi
“eh…nd ustad,tunggu pale ku ambil di
kamar” jawab Rudi lalu menuju kamarnya untuk mengambil senter
Setelah menemukan senter Rudi dan Ustad
Agus langsung menuju ke kamar kosong tempat kejadian yang Rudi dan Ustad Agus
alami.namun,seperti biasa ketika Rudi dan Ustad Agus telah berada di depan
kamar kosong tersebut mereka berdua mendengar suara yang mereka dengar kemarin
malam.
“itu ustad…,adami suaranya..” ujar Rudi
kepada Ustad Agus yang sudah bersiap untuk memasuki kamar kosong tersebut.
“ayomi Rudi,kita masuk kedalam….” Ujar Ustad
Agus
“eee…,tapi ustad…” jawab Rudi yang
masih ragu ragu untuk masuk
“ayo Rudi..!!” perintah Ustad Agus
“ekhmm..,Bismillah…!!” ujar Ustad Agus
sebelum memasuki kamar tersebut
Benar apa yang Rudi katakan Ustad Agus
melihat bayangan saat mengintip dari jendela.
“ASTAGHFIRULLAH…!!!” Ujar Ustad Agus
menyusul Rudi yang melihat bayangan melalui pintu
Tapi Ustad Agus dan Rudi menguatkan
tekadnya untuk tetap masuk ke dalam kamar kosong tersebut.
“Assalamualaikum..!!” ujar Ustad Agus
dan Rudi bersamaan saat mulai memasuki kamar kosong tersebut.
“Waalikumsalam…” jawab suara yang
terdengar dari dalam kamar kosong tersebut.
Betapa kagetnya Ustad Agus dan Rudi
ketika mendengar suara tersebut.
“ada jawab salammta ustad..” kata Rudi
kepada Ustad Agus sembari diselimuti rasa merinding.
Ketika lebih memasuki kamar tersebut ,Ustad
Agus dan Rudi mulai menyorot sekitar menggunakan senter yang
dibawa.namun,betapa kagetnya Ustad Agus dan Rudi ketika sedang menyorot di
sudut kamar dengan senternya yang mendapati seseorang yang memakai baju putih
dengan muka yang tampaknya sedang menangis.
“ASTAGHFIRULLAH…!!!!” Teriak Ustad Agus
dan Rudi saat melihat ada sosok di suduh kamar kosong yang mereka masuki.
“ee…,Ustad Agus…,kak Rudi..?” tanya
sosok yang berada di pojok kamar sembari disorot dengan senter.
“ehh….,kau itu rifki…?”tanya Rudi
kepada sosok yang berada di pojok
“astagfirullah rifki…,apa di bikin
disini nak…?” tanya Ustad Agus kepada sosok yang berada dalam kamar kosong yang
ternyata siswa yang bernama rifki
“eh..,nd ada ji ustad…,hiks hiks…”
jawab rifki yang Nampak telah menangis
“kenapa ki disini Rifky,siniki dulu
keluar cerita..” perintah Rudi kepada Rifky
Mereka bertiga langsung menuju pintu
kamar kosong tersebut dan langsung duduk dan cerita dengan Rifky tentang apa
yang terjadi padanya.
“kenapa ki ada di kamar kosong nak…?”
tanya Ustad Agus
“rinduka sama orang tuaku di kampong
ustad….” Jawab Rifky
“kenapa harus di kamar kosong nak..?”
tanya Ustad Agus sekali lagi
“maluka menangis di kamar
ustad..,diliatka nanti sama temanku..” jawab Rudi sekali lagi
Dengan mendengar jawaban Rifky barusan,Ustad
Agus dan Rudi paham apa yang terjadi sebenarnya oleh Rifky.
“Rifky…,kalau galau ki cerita ki saja
sama Pembina asrama atau kakak kelas ta nak...,nd perlu pergi menyendiri ke
kamar kosong,apalagi suarata terdengar sampai diluar,kaget orang orang dengar
suara ta nak…” ujar ustad agys kepada Rifky.
“iya Rifky…,nd usah mi pergi menyendiri
apalagi di kamar kosong.dua malam mi kudengar suara ta menangis di disitu.kalau
galau ki mungkin bisa ki curhat ke Pembina asrama atau kakak kelas ta
saja,isnya allah didengar ji ki itu sama kakak kelas ta..” kata Rudi kepada Rifky
“iye kak…,minta maaf ka ustad dengan
kak Rudi…,sudah kasi kaget ki,insya allah nd akan mi ku ulangi lagi..” jawab Rifky
kepada Rudi dan Ustad Agus
“oke nak…,sudah mi ki janji jadi jangan
ki lagi ulangi nah..,kembali mi ki ke kamarta istirahat” ujar Ustad Agus kepada
Rifky
“iye ustad…,pamit ka dulu ustad…,kak Rudi…”
pamit Rifky yang langsung menuju kekamarnya untuk beristirahat.
Beberapa hari setelah kejadian malam
itu Rudi tidak lagi mendengar suara tangisan dari kamar kosong tersebut dan
bisa memerikda tanpa rasa takut lagi.dan nampaknya Rifky juga sudah mulai
membaik dan sepertinya rasa galaunya perlahan sudah hilang berkat teman
temannya di Athirah Bone ini.
------……………..------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar