Kamis, 04 Mei 2023

Syam_Nabil Akram

 Boarding Story #34

Nabil Akram

 

SYAM

 

Pagi itu di Sekolah Islam Athirah Bone, Ust.Syam sedang memberikan arahan kepada anak-anak lorong nya untuk membersihkan area Cordoba."jadi, yang akan menyikat WC itu Dimas,Arya,Abdul,Amar,Izzat,Fauzan dan Yusuf.Untuk bagian lorong utama itu SMA nya dan selasar lorong itu SMP nya.Paham?".

"paham Ustadz" ucap anak anak lorong Ust.Syam.

"jadi,setelah ini silahkan langsung eksekusi.Siap?"

"siap Ustadz".

Kemudian para siswa langsung pergi ketempat masing masing sambil memabawa sikat,ember berisi air,pel karet,dan sabun serta alat-alat kebersihan lainnya.Pembersihan berjalan lancar hingga selesai.Setelah selasai,Arya dan Abdul kemudian istirahat sejenak.

"akhirnya selesai mi juga" ucap Arya.

"iya cape sekali ka tadi sikat wc nya Dimas na kotor sekali disitu"

"eh nda moko pergi olahraga?" tanya Arya kepada Abdul

“mauka dulu mencuci ini pagi” jawab Abdul

“ok pale”

Tiba-tiba Izzat datang dan bertanya “tanggal berapa lagi hari ini?”

“tanggal 5 bulan 5” jawab Arya, ”kenapai kah?”

“berarti ulang tahun hari ini Ust.Syam”timpa Izzat

“serius ko?”tanya Abdul

“iya seriuska” jawab Izzat.

Setelah selesai membersihkan area,Ust.Syam pun pergi ke kamar dan membersihkan kamarnya.Rencananya hari ini Ia akan pulang ke rumahnya istriny di Lapri untuk menjenguknya.Jadi Ia bersih bersih dulu sebelum pulang.Saat sedang membersihkan,Ia menemukan sebuah batu kerikil dan berpikir

“dari mana bau ini datang?” tanya nya dalam hati.

Ia pun kemudian melempar batu itu kebelakang kamarnya,dan tanpa Ia sadari batu yang Ia lempar mengenai Abdul yang sedang mencuci.Abdul pun kemudian berbalik dan melihat Dimas yang berada di jendela kamarnya.

“woi dimas kau yang lempari ka batu de” teriak Abdul dengan nada yang tinggi.

“bukan saya” bela Dimas

“aaah mengaku mo siapa lagi disini na kau ji saja yang suka ganggu orang lain dan kau saja yang ada di sini” sahut Abdul.

“seriuska bukan saya “ Dimas sedikit kesal,jelas jelas dia dari tadi sedang melamun malah dituduh lempar batu ke Abdul.

“jammo bohong,sini ko berkelahiki disini kalau berani ko” tantang Abdul dengan marah.

Akhirnya dengan perasaan marah Dimas pun menghampiri Abdul dan langsung berlari untuk memukulnya.akan tetapi Abdul lebih dulu menghindar kekiri dan balas memukul.Dimas pun terkena pukulan dari Abdul dan mengenai pingangnya.Dimas tidak menyerah,Dimas pun kemudian langsung mengarahkan tinju kirinya ke muka Abdul.Abdul pun berusaha menangkisnya namun itu hanya pukulan tipuan.Dimas langsung memukul Abdul dengan tangan kanan nya dan dengan telak mengenai wajahnya.

Ust.Syam yang mendengar suara perkelahian langsung berlari ke jendela kamar nya untuk melihat siapa yang berkelahi.Rupanya Abdul dan Dimas sedang berkelahi.Ia kemudian berteriak “WOI YANG BERKELAHI BERHENTI”.Namun keduanya tidak mendengarkan dan tetap berkelahi.Ust.Syam pun segera berlari menuju keluar kamar,menuruni tangga,dan berlari ke belakang Asrama.Ia pun melihat Abdul dan Dimas yang masih berkelahi dan segera pergi menengahi.

“kenapaki berkelahi berdua?” tanya Ust.Syam.

“dia Ustadz na tuduhki lempar I batu padahal saya dari tadi melamun di kamar”Dimas pun menjawab pertanyaa Ust.Syam.

“bohong ustadz siapa lagi yang lemparika kalau bukan dia na tidak ada orang lain tadi selain dia” bela Abdul

“sudah sudah berhenti mi berkelahi dan kita Abdul janganki menuduh temanta tanpa ada bukti yang kuat na Dimas sendiri bilang kalau lagi melamun i tadi dikamar dan nda na lempari”

“iye ustadz” jawab Abdul

“batu apakah yang na kena ki?” tanya Ust.Syam

Abdul pun menunjukkan batu yang tadi mengenai nya.Ust.Syam kemudian kaget setelah melhat batu itu,Ia teringat batu itu merupakan batu yang Ia temukan tadi pada saat membersihkan kamar dan Ia buang.Akhirnya Ust.Syam pun tertawa setelah berpikir sejenak dan berkata

“astagaaa ini tadi batu yang kutemukan dikamar ku lalu kubuang,ternyata na kenaki pale.Minta maaf ka na”

Keduanya pun sontak kaget dan kemudian Abdul berkata

“jadi kita yang lemparka” kata Abdul

“iya minta maaf ka nda kutau kalau nakenna ki ini batu jadi minta maaf ka yang sebesar besarnya na Abdu Dimas”

“iye ustadz” keduanya menjawab hampir bersamaan.

“nah sekarang Abdul minta maaf ki ke Dimas”

Abdul pun menjulurkan tangan nya seraya berkata “minta maaf ka na sudah kutuduh ko”

Dimas pun membalas tangan Abdul dan berkata “iya tidak apa apa”

Mereka berdua pun kemudian berpelukan dan Ust.Syam kemudian berkata

“nah lain kali Abdul jangan ki cepat menuduh orang lain karena apa yang kita lihat belum itu tentu itu yang sebenarnya terjadi”

“Iye ustadz” jawab Abdul.

Keduanya pun bubar dan Ust.Syam kembali ke kamarnya untuk membersihkan. “Benar-benar hari yang merepotkan” ucapnya dalam hati.

 

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar