Rabu, 10 Mei 2023

Terikat Masa Lalu_Qanita

 

Boarding Story #44

Qanita Aisha Adnan

Terikat Masa Lalu

 

Ini pertama kalinya ku menginjakkan  kaki di suatu  sekolah berasrama dan menjadi pembina. Sekolah yang belum lama ini dibangun  ini merupakan sekolah islam athirah bone. Di sekolah  ini hanya terdapat 3 gedung. Gedung SMP dan SMA dan satu asrama. Gedung asrama ini memiliki 2 lantai, lantai pertama untuk siswa laki laki dan siswa perempuan bertempat di lantai 2.

lalu tiba tiba ada yang memanggilku dari belakang “kita Pembina barunya?” kata seorang perempuan  lalu aku pun menjawab  “iye atas nama  Nurdiana” lalu perempuan ini pun membawaku menuju keasramanya. Aku pun menyusuri koridor disepanjang jalan menuju asrama. Setelah aku sampai masuklah aku di dalamnya disana terdapat sebuah selasar besar yang di sebut selasar utama. Lalu perempuan tadi memanggilku “ diatas kita asramata”   akupun berbalik dan mengikuti sang perempuan. Selama kami menyusuri tangga aku pun berbincang dengan sang perempuan. Diapun menanyakan dari mna asalku “ dari manaki kita”  aku menjawab “ dari mare  iye “

“ oooo dari mare ki”

“ saya  to si dari sumalingka “

“ ooo iye salam  kenalki di”

“ panggil maka saja Evi ”

Tak lama kemudiaan kami pun sampai di selasar atas. Disini  ada beberapa lorong dan setiap lorong terdapat nama kota kota lama.ada 6 lorong yang berada disini.Lalu aku di tempatkan di lorong 2 granada.di setiap lorong terdapat  kamar siswa dan kamar Pembina yang  saling berdampingan. Asrama ini tak begitu luas namun aku melihat semua siswa nyaman berada disini, orang orang disini pun begitu ramah dan baik.

Lalu perempuan tadi memanggil salah satu siswi yang sedang berlalu lalang disna

 “ Qonia,sini ki dulu nah”

 Lalu Qonia pun dan menghampiri kami

“ iye miss ?”

“ kumpulkan dlu semua putri di selasar mauki dulu perkenalkan Pembina baru “

“ iye miss”

 

Lalu berkumpulah smua siswa yang ada disana semuanya pun mulai duduk dengan rapi, dan mungkin saja mereka menerka nerka siapakah sosok yang sedang berada didepan mereka itu yaitu aku. Lalu miss Evi  pun mulai membuka dengan salam .

“ anak anak perkenalkan ini miss Nurdiana Pembina baru kita” kata miss Evi

Lalu semua orang pun bertepuk tangan menyambutku di asrama ini

“ baik anak anak perkenalkan nama saya Nurdiana , panggilma saja miss Ana saya berasal dari mare”kataku

“selamat datang miss Ana” kata semua siswa ynag berada disana

Beberapa hari pun berlalu. aku sudah menghabiskan hariku sebagai Pembina di asrama ini. Dan ini sudah masuk pada akhir pekan. Dan Setiap sabtu ahad ada agenda pekana di pagi harinya, anak- anak di kumpulkan untuk evaluasi pekanan dan pembersihan bersama oleh Pembina lorong mereka masing masing.

Namun hari ini miss Evi sedang pulang kampung. Jadi dia menitipkan anak lorongnya kepadaku.

“ Qonia bisa minta tolong nak” kataku

“ iye miss,Mauki minta tolong apa? “ jawab Qonia

“ Bisa minta tolong panggilkan duluka dulu anak Andalusia, suruh kumpul di selasar depan nah”

“ iye miss” lalu Qonia pun pergi untuk memanggil anak Andalusia untuk kumpul bersama.

 

Semua sudah duduk rapi didepanku saaat ini.

“ anak anak hari ini  mauki melakukan pembersihan bersama” kataku sambil duduk di kursi sementara anak anak yang lain sedang duduk di lantai.

“ Jadi karna miss evi tidak ada jadi saya yang gantikan untuk hari ini di “

Akupun menunjuk salah satu dari anak Andalusia untuk naik dan membagikan area untuk pembersihan bersama”

“ kita nak yang peke baju hitam bintik bintik” kataku, lalu anak itu pun menatapku dengan tatap tajamnya

“ iye miss” katanya dengan suara yang agak berat dan nada yang agak meninggi

“ kita yang bagi piket nah sama maki Qonia” lalu dia pun mengangguk dan muali membgai piket bersama Qonia.

Lalu aku pun mulai betanya Tanya kepada beberapa anak yang satu lorong dengan anak itu.Namanya adalah Laila Namun katanya anak ini memiliki sifat dingan dan cenderung tidak bisa di tebak. Anak ini juga katanya lebih banyak menyendiri dan tak ingin bergaul.

Hari sudah malam,saat semua orang sedang belajar di selasar utama bersama teman teman mereka, aku pun mulai mengecek  kamar anak-anak yang kurang rapi ketika di tingggalkan begitu pun dengan kamar anak anak di Andalusia,berhubung miss Evi belum kembali.

Kemudian aku pun memasuki kamar nomor 202. Mendapati satu kasur diantara empat kasur ada kasur yang sanngat berantakan.aku pun berinisiatif untuk membersikan kasur yang snagat berantakan itu. Banyak sekali kertas kertas, pulpen berwarna warni,dan selimut yang tak dilipat.Namun pada saat aku menyentuh bantal dari kasur itu tiba tiba……..

“ kenapaki sentuh sentuh kasurku!” kata seorang anak yang tiba tiba memegang tanganku dari samping

Ketika aku berbalik ternyata itu adalah Laila yang sedang memasang muka marah

“ tidakji nak kebersihkan saja kasurta kotor sekali” kataku dengan sabar

“ tapi tidak ada izinkanki toh! Jangan maki sentuh sentuh barangku disini”

Lalu aku pun pergi meningggalkan anak itu dengan muka yang sangat kaget, “ dia semarah itu hanya karnaku sentuh saja kasurnya?” aku pun kembali mengawasi anak anak yang sedang belajar sambil menerka nerka apa yang sebenarnya dengan anak ini.

Suatu malam tanpa sengaja aku mendengar suatu suara dari luar. Aku mencoba keluar dari lorong dan berjalan jalan sebentar namun tanpa sengaja aku melihat seseorang sedang berjalan dengan menggunakan hoodie dan jalan dengan mengendap engendap, lalu aku pun mencoba untuk megikutinya dengan perlahan, lalu aku melihatnya di tangga sedang mematung dan terkadang menengok kekanan dan kekiri.

Lalu tiba tiba ada seorang laki laki dari arah selasar utama datang menghampiri dan dia pun memeluk perempuan itu. Aku kaget kenapa anak ini sangat nekat melakukan ini diasrama yang notabenenya adalah sekolah islam dan dia pun mengetahui resiko dari bersentuhan dengan laki laki itu bagaimana. Lalu samar samar aku mendengar pembicaraan mereka

“ Haruski selalu hati hati jangan sampai ada tau punyaki hubungan” kata lelaki itu

Lalu Laila pun mengangguk “ iya, tadi saja hampir ada dapat suratku dari kamu”kata si peremput dan sang laki laki melepas pelukan perempuan itu dengan sangat kaget

“ hah! Siapa yang hampir dapat suratku”Tanya si laki laki tersebut

Lalu perempuan itu pun menjawab “ itu si Pembina baru “. Dengan satu kata dari sang perempuan aku pun tau siapa sebenarnya perempuan tersebut. “ itu Pasti Laila” kataku dalam hati”. Tanpa membuat suara aku pun meninggalkan mereka berdua dari tempat itu.

Setelah malam itu aku pun selalu mengikuti Laila setiap malam. Mereka selalu bertemu pada jam 1.30 malam dan pasti selalu ada pertukaran surat diantara mereka  Namun kadang kadang juga mereka tak bertemu demi menghindari ketahuan oleh para Pembina. Jadi mreka bertukar surat melalui tali dari balkon, pertama Laila lah yang mengirimkan surat lalu sang lelaki megikat kembali surat tersebut.

Lalu aku pun menyuruh salah satu siswa kesayanganku yaitu Qonia untuk membntuku dalam misi ini. kuceritakan semua cerita Laila dan sang laki laki kepada Qonia.Berhubung dia meruapakan teman sekamar dari Laila.

“ Bagaimanaj?” kataku “

“ berhasilji miss” katanya

Aku pun membuka isi surat itu.banyak sekali kata kata bucin didlam suratnya.aku pun mulai membaca dari awal hingga ke akhir lalu di kata kata terakhirnya “ Pertanda kesayanganmu Haris”.

“ Hah! Haris” kata Qonia dengan sangat kaget

“ siapa ini kah Qonia?” tanyaku pada siswi cantik ini

“ Haris itu miss teman angkatanku, sekaligus teman kelasnya Laila” katanya dengan wajah yang sangat terkejur dan marah”

“ Begini mo ple Qonia nak haruski dapat bukti dari hubungannya lalu langsungmi lapor sama pihak BK sekolah” Kataku sambil ku beritahukan rencana pada Qonia”

“ siap mi itu miss langsungmi kita laksanakan sebentar malam” lalu di balas dengan anggukan ku.

Dan malam itu juga aku kembali mengikuti Laila namun tak seperti biasanya Laila tak ada di di tempat biasanya jadi aku pun kembali ke kamar. Didalam kegelapan aku mencoba untuk tidur. Aku pun

 “ kenapa Tidak ada laila dih?, biasanya adaji kalau misalnya malam tumben nda adaii” tanyaku. Lalu aku pun memcoba untuk tidur dan memejamkan mataku.Namun tiba tiba aku mendengar suara langkah kaki dari arah pintu dan seketika aku tak bisa bernafas dan merasa sesaak

“ ooo begitu ple rencanamuu mauko laporka sama pihak BK” Kata seorang perempuan didalan kegelapan

“ Siapa ini kenapako cekikka hah!”  

“ Masa pura pura tidak tauki misss  saya ini laila!”

Semakin lama semakin keras tekanan dari lailah ini. dia mencekikku seperti dia tak ingin mengampuniuku akun pun  berusahaunruk melepaskannya tapi tak bisa tanganku mulai melemas akibat dari itu.


“ Enak aja kita mau lapor lapor heh?!,” pekik laila

Aku pun seperti merasa sudah di penghujung hidupku. Cekikan dari laila sangat keras   yang membuat dirki perlahan lahan memenjamkan mata

“ Ya allah ini akhir darihidupku?” kataku yang hampri sepenuhnya memejamkan mata

Namun tiba tiba cahaya terang menghampri kamarku, kukira cahaya itu merupakan cahaya dari alam ketika kematian telah menjemput.tapi ternyata itu adalah cahaya dari lampu kamarku..lalu tiba tiba dari lemari kamarku keluarlah seorang gadis yang sedang memegang sebuah kamera.perlahan lahan dia menghampiri kami dan itu membuat laila behenti mencekikku,dan denagn wajah yang terkejut

“ hahhhh…….” Suara desus dari nafasku setekah sekikan dari laila

“ ku dapatmi bukti kalau seorang siswa hampri membuanuh seorang Pembina yang notabenenya hampir sama seperti orang tua sendiri” kata Qonia dengan wajah sangat kecewa

Hal itu membuat laila bungkam tanpa kata kata………….

Beberapahari setelah kejadian itu di subuah ruangan yang tak terlalu besar namun tak terlalu  sempit yang biasanya di sebut ruang BK. dua orang siswa yang sedang duduk dengan tatapan menghadap  mata menghadap kebawah. Dan dengan seorang guru wanita yang berada di depan mereka

“ kenapaki lakuakn ini kah?, kita kasi malu malu ka sebagai guru bekata berdua”  kata sendu yang di keluarkan oleh guru bk  mereka ibu nunung

Mereka berdua bungkam laila dan haris mereka tak bisa mengungkap kata kata untuk mengungkankan penyesalan mereka itu

“ mau maki ku apai pale ini,Ku telpon langsung orang tuata berdua? Hah.. bertanya ka ini!” kata ibu nunung denngan nada yang sedkit naik. Tiba tiba suara tangisan tiba tiba terdengar dari arah depan sang guru

“ Sebenarnya bu lama maka baku kenal sama haris” kata laaila sambil menangis dengan sang haris di sebelahnya.

“sebenarnya dulu sama sam haris itu teman masa kecilku buu” kata laila keudian di lanjut dengan haris yang bicara

“ Orang tua kita sebenarnya saling mengenal bahkan bersahabat jadi sebba itumi bu bersahabatka denngan laila dan bahkan lambat laun diantara kami tumbuh perasaan saling menjaga diantara kami” kata sang lelaki dengan nada bercerita

“ Namun akhirnya masa masa terakhir sebelum tamat smp saya sama haris berkomitmen untuk saling menjaga dan melindungi satu sama lain” kata perempuan itu lagi

“ Namun karena harus pindah kerja ayahku di bone jadi saya yang notabenenya orang kupang harus pindash ke bone dan akhirnya ayahku kasi sekolah ka disini. ” kata lelaki itu naum disambung dengans ang peerempuan

“ Hal itu tidak di ketahui oleh keluargaku kalau misalnya pindah haris ke bone sampe beberapa hari setelah kepindahan haris baru tau kabarnya dari teman kelasnya di smp dlu kalau misalnya pindahki haris tapi tidak na tau ki dima tepatnya dia pindah, lalu sampai satu setengah tahun perpisahanku dengan haris ,nda tau kenapa ayahku haruska pindah ke bone jadi otomatis haruska pindah sekolah dan ayah ku kasi sekolah ka sekolah berasrama supaya nanti aku pulang baik kupang nda hawatir sama sya”jelasnya sang perempuan denagn panjang lebardengan panjang lebar

“Lalu di suatu pagi saat pembelajaran berlangsung seorang siswi datang untu melakukan perkenalan sampai bertatapan ka dengan wanita itu sangat lama dan ternyata itu adalah laila kemudian bertegur sapaka kembali dengan laila” kata lelaki itu lagi

“ Lama kelaman semakin dekat dan semakin dekatka dengan haris. Kami pun sering bertemu setiap malam diasrama dan kembali berkomitmen untuk terus bersama”kata sang perempuan mengakhiri ceritanya

Dengan pasrah ibu nunung menghembuskan nafas pasrah “ tapi tetatp ka harus kasi tau orang tuata berdua nah bagai manapun itu”

“ Dan kalian tauji to konsekuesninya kalau memilikiki hubungan bersama?” lanjut bu Nunung

“ iye bu drop out” kami mereka serempak…….

 

Hari ini seperti hari yang aneh, sangat berangin seperti ingin menghembusku terbang dari sana. Suara kaki yang melewati anak tangga terdengar jelas dari belakangku. Saat aku berbalik dari arah balkon terdapat seorang permpuan yag tengah mematung di hadapanku

Lalu dia melangkahkan kaki ke arahku dan menarik tanganku untuk di sentuhkan ke keningnya

“maaf ka miss minta maaf sekali kaa” kata perempuan itu senduh

Lalu akupun memeluk perempuan itu “nda ppji nak laila ingatki pesanku baik baik, jalanimi dulu hidupmu dan pentingkanmi dulu hidupmu sebelum mengurus yang lain” kataku lalu kulanjukan lagi

“ Stop memikirkan hal yang tdiak penting sebelum waktumya, tenang maki sama hidup nak sudah tertulis semua di halaman takdir itu” kataku mengahiri biacaraku

Dari balkon dan dari kejauhan ku liat dia laila menuyusuri koridor deangan membawa kopernya dan kuliat dia memasuki mobil miliknya dan peralah lahan menghilang mobil itu hilang dari tangkapan mataku.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar