Selasa, 06 Agustus 2019

#1 Penggunaan Bahasa yang Efektif


Assalamualaikum Wr Wb.
Salam literasi teman-teman..
pada pertemuan perdana ini, kita akan membahas beberapa materi dalam penggunaan bahasa yang efektif.
Bahasa adalah alat komunikasi. Dalam suatu karangan, apa pun itu, penggunaan unsur-unsur bahasa yang tepat, memegang peranan penting. Jika hendak menyusun suatu karya tulis atau makalah, amaka sebaiknya kita tidak memakai ragam bahasa yang biasa digunakan untuk menyusun puisi atau karya fiksi. Demikian pula sebaliknya.

Ini artinya kita perlu menggunakan bahasa secara efektif berarti menggunakan unsur-unsur bahasa secara efektif juga. Dengan demikian, bila kita menyusun suatu karangan, maka unsur-unsur bahasa ini juga harus kita perhatikan, unsur-unsur yang dimaksud antara lain 1) Pemakaian ejaan dan imbuhan, 2) Pemilihan dan penempatan kata, serta 3) Penggunaan kalimat dan alinea.

1. Penggunaan Ejaan
Menurut kurun waktu penetapannya, usia ejaan yang disempurnakan (EYD) telah mencapai lebih dari dua dasawarsa. Akan tetapi, sampai sekarang masih dapat kita jumpai penggunaan ejaan yang salah-salah, tidak saja dalam karangan ilmiah, tetapi juga dalam surat-surat resmi.
Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca (KBBI).
Kesalahan ejaan yang paling sering dijumpai adalah penggunaan kata depan dan awalan. Penulisan awalan kadang-kadang sama dengan cara penulisan kata depan. Bagi penulis pemula atau siswa ini penting diperhatikan.
Contoh masalah penggunaan awalan dan kata depan:
a. Penulisan awalan di-
SALAH:
1) Semua perabot rumahnya habis di lalap api.
2. Cara yang praktis untuk mengelola sampah telah di temukan
berikut ini adalah penulisan yang benar.
1) Semua perabot rumahnya habis dilalap api.
2. Cara yang praktis untuk mengelola sampah telah ditemukan.

b. Penulisan kata depan
SALAH
a) Rumah-rumah dipinggir jalan itu beratap jerami.
b) Pagi-pagi ibu pergi kepasar.
berikut ini adalah penulisan yang benar.
 a) Rumah-rumah di pinggir jalan itu beratap jerami.
b) Pagi-pagi ibu pergi ke pasar.

Cara penulisan awalan adalah merangkaikannya dengan kata dasar yang dibubuhinya. Sedangkan kata depan, penulisannya harus dipisahkan dari kata yang mengikutinya. Kata yang diikuti awalan "di-" menunjukkan kata kerja, sedangkan kata yang diikuti kata depan "di" dan "ke" menunjukkan kata tempat.

Contoh:
Penulisan awalan:
dilihat
diteliti
dicoba

Penulisan kata depan:
di toko
di samping
ke kiri

Kata kepada dan daripada juga sering salah penulisanya seperti dalam contoh berikut:
a. ke pada saya diserahkan mandat itu.
b. dari pada menderita, lebih baik mati.
Penulisan kata kepada dan daripada harus dirangkaikan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar