Senin, 23 Agustus 2021

Menuangkan Gagasan Lewat Naskah Pidato Teks Persuasif

 


Teks pidato merupakan bentuk media komunikasi satu arah berupa pengungkapan gagasan dan pikiran  pembicara tentang sesuatu hal kepada khalayak (orang banyak) melalui sebuah tulisan (naskah). Untuk dapat menyusun teks pidato dengan baik, kita harus mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah langkah-langkah menyusun teks pidato.

·         Menentukan tema pidato

·         Mengembangkan teks pidato berdasarkan strukturnya.

·         Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

·         Menyesuaikan isi teks pidato dengan konteks: tujuan, pendengar, situasi, dan kondisi.

Mengidentifikasi Sasaran/Audiens

Jika sudah menentukan pendekatan yang tepat, tentukan hal-hal utama yang harus disampaikan dalam pidatomu. Hal utama yang kamu buat untuk meyakinkan audiens akan menentukan berapa lama harus berpidato. Bagaimana audiens atau sasaran yang akan mendengarkan pidatomu menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan bahan atau isi dan lama tidaknya waktu berpidato.

Struktur Isi Pidato Persuasif Meliputi:

1. Pernyataan Posisi/ fakta yang terjadi saat ini

2. Tahap Argumen (Apa penyebabnya? Dan bagaimana solusinya?)

3. Penguatan Pernyataan Posisi (Bagaimana solusi itu diterapkan dan Apa dampaknya bila diterapkan?

Menyeleksi Topik

Memilih topik untuk pidato bisa jadi pekerjaan besar, bila kita merasa bahwa kita memiliki jumlah topik yang tidak terbatas, namun ada beberapa strategi yang bisa membantu kita mempersempit pilihan. Untuk mencari topik yang sempurna bagi pidato, kita harus menimbang pengetahuan dan ketertarikan kita, serta siapa penonton dan apa tujuan kita berpidato. Jika kita ingin tahu bagaimana memilih topik pidato yang akan ditepuktangani, ikuti langkah-langkah berikut.

a.       Pertimbangkan tujuan pidato.

b.      Mempertimbangkan jenis hadirin.

c.       Pertimbangkan minat dan pengetahuan Ananda

Menyusun Kerangka

Kerangka pidato disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul saat memilih sebuah topic. Contohnya. Topik: Sekolah berasrama, maka kerangka yang bisa muncul adalah sebagai berikut:

1.       Bagaimana kondisi remaja saat ini?

2.       Apa penyebab remaja seperti itu?

3.       Apa solusi yang bisa ditempuh untuk mengatasi masalah karakter pada remaja?

4.       Apa kelebihan dan kekurangan sekolah berasrama?

5.       Apa saran yang bisa diberikan pada para remaja bila melihat lebih banyak sisi positif sekolah berasrama dibandingkan sekolah regular?

Saat kita menjawab dan menjelaskan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut secara langsung kita telah mulai menyusun isi teks pidato kita.

Mengembangkan Kerangka Menjadi Teks Pidato Persuasif

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa proses pengembangan kerangka yang disusun adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkan secara sistematis dari kerangka yang telah disusun. Kemampuan menjelaskan secara detail dan penggunaan referensi yang sesuai akan membantu kita mengembangkan naskah pidato menjadi lebih baik.

Proses pengembangan yang dilakukan sendiri dengan mengandalkan wawasan dan referensi yang kita miliki akan membantu kita menguasai naskah pidato yang dibuat sebelum ditampilkan. Hal ini tentunya jauh lebih baik dibandingkan menyalin-tempel (copy paste) sebuah naskah dari internet atau sebuah buku pidato.

Berpidato Persuasif dengan Memerhatikan Struktur dan Aspek Kebahasaan

Ketika Ananda ingin berpidato, terdapat beberapa metode yang dapat Ananda gunakan agar pidato yang disampaikan jelas, informatif dan menarik. Berikut beberapa metode dalam pidato:

a.       Metode Naskah

Metode naskan yaitu teknik berpidato dengan menyiapkan naskah yang aka disampaikan kepada khalayak umum sebelumnya. Naskah yang dibuat berupa alur berpidato mulai pembukaan, isi sampai dengan penutup untuk memudahkan pembicara dalam menyampaikan informasinya. Metode ini umumnya digunakan pada acara resmi formal.

b.      Metode Hafalan (Memoriter)

Metode menghafal membutuhkan daya ingat dari pembicara yang tinggi. Pembicara akan menyampaikan pidatonya sesuai apa yang telah diingat sebelumnya. Ketika menggunakan metode ini, usahakan untuk mengingat poin-poin penting mengenai informasi yang akan disampaikan didepan umum.

c.       Metode Serta Merta (Impromptu)

Metode serta merta menitikberatkan pada spontanitas dari pembicara. Metode ini dilakukan tanpa adanya persiapan sebelum berpidato, umumnya pembicara pada metode ini merupakan orang yang sudah berpengalaman dan berpengetahuan luas. Sehingga, metode ini akan digunakan untuk keadaan darurat dan spontanitas.

d.      Metode Ekstemporan

Metode ekstemporan yaitu berpidato dengan cara menyiapkan catatan-catatan penting secara garis besar untuk memudahkan pembicara dalam menyampaikan informasi secara teratur dan sistematis

 

11 komentar: