Teks pidato merupakan bentuk media komunikasi satu arah berupa pengungkapan gagasan dan pikiran pembicara tentang sesuatu hal kepada khalayak (orang banyak) melalui sebuah tulisan (naskah). Untuk dapat menyusun teks pidato dengan baik, kita harus mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah langkah-langkah menyusun teks pidato.
·
Menentukan tema pidato
·
Mengembangkan teks pidato berdasarkan
strukturnya.
·
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
·
Menyesuaikan isi teks pidato dengan konteks:
tujuan, pendengar, situasi, dan kondisi.
Mengidentifikasi Sasaran/Audiens
Jika sudah menentukan pendekatan
yang tepat, tentukan hal-hal utama yang harus disampaikan dalam pidatomu. Hal
utama yang kamu buat untuk meyakinkan audiens akan menentukan berapa lama harus
berpidato. Bagaimana audiens atau sasaran yang akan mendengarkan pidatomu
menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan bahan atau isi dan lama tidaknya
waktu berpidato.
Struktur Isi Pidato Persuasif
Meliputi:
1. Pernyataan
Posisi/ fakta yang terjadi saat ini
2. Tahap
Argumen (Apa penyebabnya? Dan bagaimana solusinya?)
3. Penguatan
Pernyataan Posisi (Bagaimana solusi itu diterapkan dan Apa dampaknya bila
diterapkan?
Menyeleksi Topik
Memilih topik
untuk pidato bisa jadi pekerjaan besar, bila kita merasa bahwa kita memiliki
jumlah topik yang tidak terbatas, namun ada beberapa strategi yang bisa
membantu kita mempersempit pilihan. Untuk mencari topik yang sempurna bagi
pidato, kita harus menimbang pengetahuan dan ketertarikan kita, serta siapa
penonton dan apa tujuan kita berpidato. Jika kita ingin tahu bagaimana memilih
topik pidato yang akan ditepuktangani, ikuti langkah-langkah berikut.
a.
Pertimbangkan tujuan pidato.
b.
Mempertimbangkan jenis hadirin.
c.
Pertimbangkan minat dan pengetahuan Ananda
Menyusun Kerangka
Kerangka pidato
disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul saat memilih sebuah topic. Contohnya.
Topik: Sekolah berasrama, maka kerangka yang bisa muncul adalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimana kondisi remaja saat ini?
2.
Apa penyebab remaja seperti itu?
3.
Apa solusi yang bisa ditempuh untuk mengatasi
masalah karakter pada remaja?
4.
Apa kelebihan dan kekurangan sekolah berasrama?
5.
Apa saran yang bisa diberikan pada para remaja
bila melihat lebih banyak sisi positif sekolah berasrama dibandingkan sekolah regular?
Saat kita
menjawab dan menjelaskan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut
secara langsung kita telah mulai menyusun isi teks pidato kita.
Mengembangkan Kerangka Menjadi Teks Pidato
Persuasif
Sebagaimana dijelaskan
sebelumnya bahwa proses pengembangan kerangka yang disusun adalah dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkan secara sistematis dari kerangka
yang telah disusun. Kemampuan menjelaskan secara detail dan penggunaan
referensi yang sesuai akan membantu kita mengembangkan naskah pidato menjadi
lebih baik.
Proses pengembangan
yang dilakukan sendiri dengan mengandalkan wawasan dan referensi yang kita
miliki akan membantu kita menguasai naskah pidato yang dibuat sebelum
ditampilkan. Hal ini tentunya jauh lebih baik dibandingkan menyalin-tempel
(copy paste) sebuah naskah dari internet atau sebuah buku pidato.
Berpidato Persuasif dengan Memerhatikan
Struktur dan Aspek Kebahasaan
Ketika Ananda
ingin berpidato, terdapat beberapa metode yang dapat Ananda gunakan agar pidato
yang disampaikan jelas, informatif dan menarik. Berikut beberapa metode dalam
pidato:
a.
Metode Naskah
Metode naskan yaitu teknik berpidato dengan menyiapkan
naskah yang aka disampaikan kepada khalayak umum sebelumnya. Naskah yang dibuat
berupa alur berpidato mulai pembukaan, isi sampai dengan penutup untuk
memudahkan pembicara dalam menyampaikan informasinya. Metode ini umumnya
digunakan pada acara resmi formal.
b.
Metode Hafalan (Memoriter)
Metode menghafal membutuhkan daya ingat dari pembicara
yang tinggi. Pembicara akan menyampaikan pidatonya sesuai apa yang telah
diingat sebelumnya. Ketika menggunakan metode ini, usahakan untuk mengingat
poin-poin penting mengenai informasi yang akan disampaikan didepan umum.
c.
Metode Serta Merta (Impromptu)
Metode serta merta menitikberatkan pada spontanitas
dari pembicara. Metode ini dilakukan tanpa adanya persiapan sebelum berpidato,
umumnya pembicara pada metode ini merupakan orang yang sudah berpengalaman dan
berpengetahuan luas. Sehingga, metode ini akan digunakan untuk keadaan darurat
dan spontanitas.
d.
Metode Ekstemporan
Metode ekstemporan yaitu berpidato dengan cara menyiapkan
catatan-catatan penting secara garis besar untuk memudahkan pembicara dalam
menyampaikan informasi secara teratur dan sistematis
Fauziyyah Kamilah Hadir Pak
BalasHapusok
HapusHaidar Mardana Hadir
BalasHapusKurnia hadir pak
BalasHapusSiti Asyirah Hastisya hadir pak
BalasHapusKhaerunnisa
BalasHapusAsy syahid
Hadir pak 🙏
Samrina Safitri Hadir pak 🙏🙏
BalasHapusNur Nabila
BalasHapusAsy Syahid
Hadir pak 🙏
Zahra Zaskia
BalasHapusAsy Syahid
hadir pk��
MUh Abdan Fadhlan hadir pak
BalasHapusAndi Anggun Lestari Hadir
BalasHapus