Editor: Muh.Nurholis
Pada dasarnya, semua sekolah pasti berusaha untuk mendidik para muridnya
dan mempersiapkan mereka untuk dapat sukses setelah lulus.Setiap sekolah juga
menggunakan berbagai cara dan pendekatan untuk membantu para siswanya untuk
mencapai tujuan mereka masing-masing.
Banyak hal – hal yang mengkhawatirkan orang tua saat ini, contohnya pergaulan bebas, tawuran antar pelajar, bolos, narkotika, dll.
Para orang tua menginginkan anaknya untuk hidup mandiri, disiplin, dapat
bersosialisasi dengan teman – teman sekitar. Untuk itu, sekolah berasrama atau boarding school menjadi solusinya.
Sekolah berasrama atau Boarding school artinya sistem sekolah berasrama
dimana para siswa tinggal di satu lingkungan yang kebutuhan hidup dan fasilitas
sekolah disediakan oleh sekolah.Tentunya sekolah berasrama memiliki keunggulan
dari sekolah reguler lainnya, berikut adalah keunggulannya.
Dilengkapi dengan berbagai fasilitas
Sekolah berasrama tentunya memfasilitasi siswa, misalnya wifi untuk
menunjang kegiatan belajar di asrama, ruang cuci dan jemur untuk mencuci dan
menjemur baju, pantry untuk makan atau minum, tempat menyetrika jika ingin menyetrika
baju, tempat sepatu untuk menempatkan sepatu – sepatu agar lebih rapi, ruangan
penyimpanan laptop jika telah digunakan di malam hari.
Jadwal kegiatan sehari – hari teratur
Dalam hal ini, disiplin sangat penting. Setiap siswa tentunya harus bersikap
disiplin dalam melakukan kegiatan sehari – hari, karena tentunya asrama
memiliki jam asrama, misalnya jam belajar mandiri, jam untuk mandi, jam untuk
mengikuti ekstrakulikuler, jam untuk olahraga pagi, jam untuk mengikuti
tahfidzh wajib dan jam untuk pengajian. Dalam hal ini siswa diajarkan bagaimana menggunakan waktu dengan baik.
Siswa di didik selama 24 jam
Dengan adanya pembina karakter bagi setiap siswa, setiap siswa mendapat
pembinaan lebih efektif. Jika siswa mengalami masalah atau kesulitan di asrama,
siswa dapat membicarakannya dengan pembina asrama dan guru BK. Pembina asrama dan guru BK berperan dalam pembentukan karakter siswa, agar
siswa dapat terlepas dari kebiasaan buruk.
Adanya siswa dari berbagai daerah
Dengan adanya siswa dari luar daerah, kita dapat bergaul, dan dapat
mengenal berbagai budaya. Kita juga belajar yang
namanya bertoleransi, tidak rasis, menghargai, menghormati dan menghargai.
Mengajarkan Kemandirian.
Menyekolahkan anak ke asrama artinya memisahkan mereka dari orang tuanya
dan orang-orang terdekatnya. memberikan kepada mereka sejumlah uang yang mereka
butuhkan setiap bulan. Hal itu akan membuat mereka belajar mengelola keuangan
sendiri, belajar mengatur barang-barang miliknya sendiri. Masalah kehilangan
diasrama merupakan rahasia umum, sebagai resiko tinggal bersama-sama. Disinilah
sang anak belajar menata miliknya mengemasinya.
Keamanan siswa terjaga
Karena sekolah berasrama, orang tua tentunya berpikir keamanan merupakan
hal yang penting. Banyak juga orang tua yang khawatir tentang keadaan anaknya
yang berada di jauh. Untuk itu perlu adanya
petugas keamanan untuk memperketat keamanan. Petugas keamanan juga dapat
mengontrol siswa yang sering keluar asrama dengan alasan yang tidak logis.
Namun, dibalik semua itu terdapat pula kekurangan yang perlu diperhatikan.
Pertama, Sekolah berasrama sering dituding mendidik anak anak kurang
bersosialisasi dengan lingkungannya. Banyak sekolah berasrama yang betul-betul
mengurung anak didiknya diasrama sehingga mereka cendrung ekslusif, tidak
mengenal lingkungan. Jika pulang ke rumah cenderung menganggap kondisi diluar
negatif semua sehingga menutup diri terhadap dunia luar dan karena asrama
biasanya berada di satu titik sehingga memuculkan kejenuhan pada siswa.
Kemudian, Kurikulum pengasuhan yang tidak baku salah satu yang membedakan
sekolah-sekolah berasrama dengan sekolah biasa adalah kurikulum pengasuhannya.
Kalau bicara kurikulum akademiknya dapat dipastikan hampir sedikit
perbedaannya. Semuanya mengacu kepada kurikulum KTSP-nya atau K13. Depdiknas
dengan ditambah pengayaan atau suplemen kurikulum international dan muatan
lokal.
Tapi kalau bicara tentang pola pengasuhan sangat beragam, dari yang sangat
militer (disiplin habis) sampai ada yang terlalu lunak. Kedua-duanya mempunyai efek negative. Pola militer melahirkan siswa yang
berwatak kemiliter – militeran dan terlalu lunak menimbulkan watak licik yang
bisa mengantar siswa mempermainkan peraturan.
Dari pemaparan tadi, sekolah reguler terbukti masih jadi pilihan yang
populer di kalangan orangtua karena kurikulum sekolah reguler adalah kurikulum
nasional. Pola pembelajarannya sangat terpadu dan teratur, siswa-siswa sekolah
banyak diajarkan bagaimana cara bermasyarakat . Ilmu kedisiplinan yang didapat
dari sekolah juga dapat membantu siswa-siswa sekolah menjadi anak yang tertib.
Kelemahan sekolah reguler salah satunya adalah pengaruh negatif yang
mungkin dirasakan oleh siswa-siswa sekolah karena pergaulan dengan teman-teman
sebayanya, remaja juga punya kemungkinan mengalami tekanan sosial karena
pergaulan. Di samping itu, remaja sekolah kurang terkontrol orangtua karena
sebagian besar waktu mereka habis di sekolah. Kelelahan fisik juga pasti
dirasakan siswa sekolah karena padatnya jadwal sekolah yang harus diikuti.
Selain itu, ketika di sekolah reguler anak- anak tidak dapat menjamin
keamanannya ketika berkendara di jalan raya karena di sekolah reguler anak-anak
pulang balik antara rumah dan sekolah.
Jadi, sekolah asrama ataupun sekolah reguler adalah tergantung pilihan
masing-masing anak dan orang tua. Masing-masing punya kelebihan dan
kekurangannya. Orang tua wajib mengenal karakter dan kemampuan
anak, akan dimana ia menempuh Pendidikan. Bila mereka nyaman dan sadar, pasti
cita-cita dan masa depan cerah akan datang.
Disusun oleh siswa kelas IX SMP
Islam Athirah Bone
Januari 2020
THE BRAVE TROOPS
·
MADINATUL MUNAWWARAH
·
MIFTAHUL HAERA
·
NASRIYA SUPARMAN
·
SOFIQ HILMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar