Kamis, 23 Januari 2020

Pilihan Pendidikan Buat Anak. Sekolah Boarding Atau Reguler?




Editor: Muh. Nurholis, S.Pd.

Berbicara tentang pendidikan kita semua pasti sudah tahu bahwa betapa pentingnya pendidikan tersebut. Pendidikan, kemampuan, pengetahuan merupakan salah satu modal yang kita miliki untuk hidup di zaman yang serba sulit ini. Mengapa dikatakan demikian?  
Kita tentu sudah bisa menjawabnya, apa hal pertama yang dilihat bila kita ingin mengajukan surat lamaran perkerjaan? Apa yang kita butuhkan ketika ingin memulai suatu bisnis atau usaha? tentu saja pendidikan, kemampuan, wawasan dan pengetahuanlah yang kita butuhkan.Ilmu pengetahuan tentunya bisa kita dapatkan dengan menempuh pendidikan di bangku sekolah. Di zaman sekarang ini, para pelajar sibuk dalam mencari sekolah unggulan yang bisa mengantar mereka menuju masa depan yang cerah.Sekolah dalam sistem reguler atau boarding misalnya. Tak jarang banyak remaja saat ini tertarik dengan sekolah boarding. Alasannya, karena sekolah boarding lebih terjaga dalam pergaulan. Namun, ada juga yang tertarik dengan sekolah reguler, beberapa berpendapat bahwa sekolah boarding dinilai kurang update atau dalam istilah gaulnya ialah kudet. 

Menempuh pendidikan di sekolah boarding memiliki banyak keunggulan, diantaranya :

Mampu menumbuhkan sifat-sifat positif bagi siswa seperti disiplin dan mandiri. Sekolah di Boarding School semua kegiatan telah diatur dari bangun tidur hingga tidur kembali. Bangun tidur harus tepat waktu, begitupun saat pergi ke masjid untuk solat berjamaah serta saat berangkat ke sekolah. Jika terlambat tentunya akan ada sanksi yang diberikan. Oleh karena itu, tak heran siswa yang pernah tinggal di asrama akan memiliki sifat disiplin. Sementara kemandirian merupakan sebuah pondasi yang harus dimiliki siswa supaya bisa bertahan di asrama. Jika tidak maka siswa akan mengalami homesick dan sangat bergantung terhadap orang tuanya. Homesick memang wajar, semua siswa boarding pernah merasakannya. Terutama pada masa awal tinggal di asrama. Masa transisi antara tinggal bersama antara orang tua dan tinggal di asrama. Siswa yang mandiri akan mampu melewati masa transisi ini dan beraktivitas di asrama sehingga tak lagi merasakan homesick. Kuncinya adalah menikmati apa yang ada karena pada dasarnya siswa tidak akan tinggal selamanya di asrama. Ketika lulus nanti mereka akan kembali kepada orang tuanya. Cukup bersabar selama beberapa tahun saja. Kesabaran ini akan membuahkan kemandirian bagi siswa.
Kelebihan yang Kedua  adalah pendidikan agama yang terjamin (bagi sekolah berasrama islam seperti yang pernah saya rasakan). Kegiatan yang diatur di sekolah tidak hanya urusan akademik saja. Kegiatan non akademik seperti ekstrakurikuler juga diatur, begitupula kegiatan keagamaan terutama solat lima waktu. Maka siswa sekolah berasrama akan sangat jarang solat terlambat karena sudah dibuat sistem supaya siswa dapat solat tepat waktu dan tentunya akan ada hukuman bagi yang terlambat. Selain itu, jam pelajaran agama pun ditambah. Jika di sekolah umum jam pelajaran agama biasanya 2 jam/minggu maka di sekolah berasrama bisa mencapai 8 jam/minggu yang meliputi fiqih, aqidah akhlak, Al-Qur'an dan Hadits serta Sejarah Kebudayaan Islam.
Kelebihan yang Ketiga adalah menghilangkan kekhawatiran orang tua terhadap pergaulan anaknya. Selama berada di asrama, siswa akan selalu diawasi setiap saat. Akan selalu ada guru yang melihat tingkah laku siswanya. Oleh karena itu, orang tua tidak akan khawatir terhadap pergaulan anaknya karena orang tua bisa memantau tingkah laku anaknya dengan bertanya kepada gurunya. Sang guru akan dengan senang hati memberikan laporan perkembangan siswa terhadap orang tuanya.
Salah satu kekurangan dari sekolah boarding ialah adanya rasa homesick yang begitu berat bagi sebagian siswa. Tak jarang ada siswa yang pindah sekolah karena tidak mampu menahan rasa homesick.
Tidak kalah dengan sekolah boarding, sekolah reguler juga memiliki banyak keunggulan, diantaranya Sekolah reguler terbukti masih jadi pilihan yang populer di kalangan orangtua karena kurikulum sekolah reguler adalah kurikulum nasional. Pola pembelajarannya sangat terpadu dan teratur, siswa-siswa sekolah banyak diajarkan bagaimana cara bermasyarakat . Ilmu kedisiplinan yang didapat dari sekolah juga dapat membantu siswa-siswa sekolah menjadi anak yang tertib.
Kelemahan sekolah reguler salah satunya adalah pengaruh negatif yang mungkin dirasakan oleh siswa-siswa sekolah karena pergaulan dengan teman-teman sebayanya, remaja juga punya kemungkinan mengalami tekanan sosial karena pergaulan. Di samping itu, remaja sekolah kurang terkontrol orangtua karena sebagian besar waktu mereka habis di sekolah. Kelelahan fisik juga pasti dirasakan siswa sekolah karena padatnya jadwal sekolah yang harus diikuti.
Jadi, sekolah reguler dan sekolah boarding masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sesuai dengan keinginan kita ingin bersekolah di sekolah yang boarding apa tidak. Karena yang terpenting ialah kita dapat bersekolah dan belajar dengan sungguh-sungguh untuk mambangun masa depan sesuai dengan keinginan kita.

Disusun oleh siswa kelas IX Ar Rasyid_ Januari 2020



Tidak ada komentar:

Posting Komentar