Editor: Muh.Nurholis
Pendidikan merupakan usaha untuk
membimbing manusia menuju kedewasaan. Indikator tercapainya suatu pendidikan
dapat dilihat dari kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya,
mandiri, mampu membedakan yang baik dan benar dan bertanggung jawab secara
susila.
Pendewasaan diri pada seseorang dapat lihat dengan ciri-cirinya :
kematangan berpikir, kematangan emosional, memiliki harga diri, sikap dan
tingkah laku yang dapat diteladani serta kemampuan pengevaluasian diri.
Kecakapan atau kemandirian dapat ditandai pada berkurangnya ketergantungan pada
orang lain dan selalu berupaya menemukan sesuatu dengan tidak melihat orang
lain. Perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku sosial
bergantung pada dimana seseorang dipengaruhi. Lingkungan yang terpimpin yaitu
di sekolah adalah dimana seseorang mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan
kepribadiannya. Namun dengan jauhnya ketimpangan antara harapan dan kenyataan
yang terjadi dikalangan remaja di sekolah-sekolah, maraknya kenakalan remaja
yang masih berseragam SMA bahkan SMP saat ini, mungkinkah sekolah berasrama
menjadi solusi model pendidikan kita?
Sistem pembelajaran boarding atau
berasrama merupakan sistem pembelajaran dimana siswa tinggal berasrama dengan
aktifitas yang padat. Pengawasan pihak sekolah 24 jam menjadikan sekolah
berasrama dapat mencapai jadwal belajar secara optimal. Keunggulan yang
boarding school atau sekolah berasrama dibandingkan sekolah lain adalah program
pendidikan yang lengkap, lingkungan yang kondusif, guru yang berkualitas, siswa
yang heterogen, jaminan keamanan dan disiplin yang tinggi.
Sekolah-sekolah regular pada umumnya
hanya menitikberatkan pada prestasi akademis dikarenakan keterbatasan waktu
yang tersedia dan banyak aspek kehidupan yang seharusnya mereka pelajari tidak
dapat terlaksana. Sedangkan sekolah berasrama dengan waktu yang cukup selama 24
jam tidak hanya aspek akademik yang tercapai namun juga dari aspek kehidupan.
Siswa akan berlatih menjadi pemimpin dengan berbagai macam organisasi yang
dipegangnya. Mereka akan mencari solusi setiap ada masalah dengan keterbatasan
yang mereka miliki. Mereka akan dituntut untuk berpikir dengan keterbarasan
yang ada. Sehingga terbentuklah pemipin-pemimpin bangsa yang berpikir kritis.
Lingkungan yang kondusif dapat menjadi
alasan mengapa sekolah asrama menjadi pilihan bagi pendidikan kita, karena
semua elemen yang ada dalam komplek sekolah terlibat dalam proses pendidikan.
Guru bukanlah satu-satunya pendidik yang dapat membentuk karakter anak tapi
semua orang dewasa yang ada di sekolah berasrama adalah guru.
Kehidupan
di sekolah berasrama adalah bentuk mini society atau masyarakat kecil dan cikal
bakal yang akan mereka hadapi nanti, apa yang dilalui oleh siswa dengan hidup
teratur dan berdisiplin di asrama akan membentuk karakter mereka di masyarakat
nanti dan dalam mempelajari berbagai hal lainnya termasuk dalam melatih
kemimpinan.
Selain
harus memilik jiwa keguruan, guru-guru sekolah berasrama juga harus ditentukan
dengan kualitas kecerdasan intellectual, sosial, spiritual, dan kemampuan
paedagogis-metodologis guru yang lebih dibandingkan dengan sekolah-sekolah pada
umumnya.
Sekolah berasrama juga mampu menampung
siswa yang heterogen dengan latar belakang, social, budaya, tingkat kecerdasan
serta kemampuan akademik yang beragam. Menjalani kehidupan berasrama serta
ditempa dengan kondisi yang sama. Mulai dari makan, istirahat, hingga proses
belajar mengajar mereka akan melaluinya secara bersama-sama. Disinilah nantinya
akan terbentuk karakter social yang tinggi diantara siswa. Ketika salah satu
dari mereka mengalami masalah, maka orang pertama yang akan menolongnya adalah
teman- teman terdekatnya. Di sinilah berbagai macam karakter kepemimpinan akan
terbentuk. Mereka harus belajar untuk memimpin baik diri sendiri maupun orang
lain dan siap dipimpin.
Sekolah berasrama juga melibatkan
siswa untuk berorganisasi secara aktif untuk melatih leadership mereka seperti
OSIS, Musyawarah Kelas, Organisasi kepramukaan dan lainnya. Dengan adanya
boarding school organisasi ini pastinya akan lebih aktif. Di sini mereka
mempunyai waktu lebih untuk mengapresiasikan sikap kepemimpinan mereka. Jika di
sekolah-sekolah reguler lainnya hanya organisasinya hanya berjalan pada saat proses
belajar mengajar, siswa yang tinggal di asrama dapat melakukan kegiatannya
organisasinya hingga pada malam hari. Inilah salah satu keuntungan tinggal di
asrama.
Dalam segi keamanan dan disiplin
sekolah berasrama berupaya secara total untuk menjaga keamanan siswa-siswinya.
Dengan mengadopsi pola pendidikan militer siswa dituntut untuk lebih mandiri,
betanggung jawab dan berdisiplin. Tata tertib dibuat sangat rinci lengkap
dengan sanksi-sanksinya. Siswa juga akan lebih terkontrol dengan adanya jaminan
kesehatan (tidak terkena penyakit menular), tidak NARKOBA, terhindar dari
pergaulan bebas, dan jaminan keamanan fisik (tauran dan perpeloncoan), serta
jaminan pengaruh kejahatan dunia maya.
Memang, membutuhkan pengorbanan yang
sangat berat untuk tinggal di asrama. Tapi inilah salah satu solusi untuk
mencari pemimpin-pemimpin masa depan yang handal. marilah kita gunakan
kesempatan yang ada untuk mengabdi ke pada bangsa dan negeri tercinta ini.
Karena yakinlah, masa depan Indonesia nanti berada di tangan kita kaum pelajar.
Disusun oleh siswa kelas IX Ar Rasyid SMP Islam Athirah Bone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar