Jumat, 24 Januari 2020

Sekolah Menuju Sukses: Antara Berdisiplin dan Berwawasan Luas



Editor: Muh.Nurholis, S.Pd. 

Indikator tercapainya suatu pendidikan dapat dilihat dari kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya, mandiri, mampu membedakan yang baik dan benar dan bertanggung jawab . Pendewasaan diri pada seseorang dapat lihat dengan ciri-cirinya : kematangan berpikir, kematangan emosional, memiliki harga diri, sikap dan tingkah laku yang dapat diteladani serta kemampuan pengevaluasian diri.
Kecakapan atau kemandirian dapat ditandai pada berkurangnya ketergantungan pada orang lain dan selalu berupaya menemukan sesuatu dengan tidak melihat orang lain. Perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku sosial bergantung pada dimana seseorang dipengaruhi. Lingkungan yang baik di sekolah ialah pada saat seseorang mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya. Namun dengan jauhnya ketimpangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi dikalangan remaja di sekolah-sekolah, maraknya kenakalan remaja yang masih berseragam SMA bahkan SMP saat ini, mungkinkah sekolah berasrama menjadi solusi model pendidikan kita?
Kita tahu bersama bahwa sekolah berasrama merupakan sekolah yang memiliki sistem pembelajaran dan aktifitas yang padat. Dan tidak semua siswa mampu menjalaninya. Pengawasan pihak sekolah 24 jam menjadikan sekolah berasrama dapat mencapai jadwal belajar secara optimal. Keunggulan yang boarding school atau sekolah berasrama dibandingkan sekolah lain adalah program pendidikan yang lengkap, lingkungan yang kondusif, guru yang berkualitas, siswa yang heterogen, jaminan keamanan dan disiplin yang tinggi.
Sekolah reguler pada umumnya hanya menitikberatkan siswa pada prestasi akademisnya dikarenakan keterbatasan waktu yang tersedia dan banyaknya aspek kehidupan yang seharusnya mereka pelajari tapi, tidak terlaksana. Sedangkan sekolah berasrama dengan waktu yang cukup selama 24 jam tidak hanya aspek akademik tapi juga aspek kehidupan. Siswa dapat menjadi seorang pemimpin yang amanah dari organisasi yang dipegangnya. Mereka akan berusaha mencari solusi dari masalah yang ia hadapi dengan keterbatasan yang mereka miliki. Mereka akan dituntut untuk berpikir dengan keterbatasan yang ada sehingga akan melahirkan pemimpin bangsa yang memiliki pemikiran kritis.
Kehidupan di sekolah berasrama adalah bentuk mini society atau masyarakat kecil dan cikal bakal yang akan mereka hadapi nanti, apa yang dilalui oleh siswa dengan hidup teratur dan berdisiplin di asrama akan membentuk karakter mereka di masyarakat nanti dan dalam mempelajari berbagai hal lainnya termasuk dalam melatih kemimpinan.

Namun, dibalik semua itu sekolah reguler tidak kalah menariknya dengan sekolah berasrama. Terkadang  seseorang yang sekolah berasrama kurang tahu mengenai keadaan dilingkungan luar karena keterbatasan menggunakan sosial media sehingga anak asrama sering dijuluki dengan sebutan kudet (kurang update).  Berbeda dengan anak yang bersekolah reguler mereka lebih leluasa untuk mengakses informasi-informasi terupdate, disebabkan karena kebebasan menggunakan sosial media. Selain itu, anak yang bersekolah reguler dapat lebih mudah menggembangkan bakat dan minatnya melalui les dan kursus-kursus, karena dilingkungan luar tersedia banyak wadah untuk mengembangkan bakat dan minatnya tersebut. Sedangkan, anak yang sekolah berasrama sulit untuk mengembangkan bakat dan minatnya karena keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.
Oleh karena itu, pilihlah sekolah yang sesuai dengan kepribadian dan minat anda. Jika anda adalah tipe orang yang ingin menjadi pribadi yang mandiri, disiplin tinggi, maka sekolah berasrama adalah jawabannya, dengan risiko keterbatasan menggunakan sosial media sehingga anda kudet terhadap informasi-informasi baru. Namun, jika anda adala tipe orang yang tidak ingin dikekang oleh sistem dan aktivitas yang padat, jawabannya adalah sekolah reguler dengan risiko pergaulan bebas disebabkan karena tidak ada sistem yang mengikat. Hidup adalah pilihan maka pilihlah jalan yang membuat anda nyaman dalam menjalani hidup karena sesungguhnya yang menentukan sukses tidaknya anda adalah diri anda sendiri.
Panyula, Januari 2020

Teks Diskusi  Kelompok “Mata Najwa
Kelas IX Ar Raqib
1.      Haerul Anwar (Ketua Kelompok 4)
2.      Andi Fathur Rahman
3.      Eva Sulfiyanti
4.      Andi Diyana Rafidah

      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar