Rabu, 30 September 2020

Jalur Penyelamatan itu bernama PHK

 


Sebuah tayangan video di sosial media membandingkan jalur penyelamatan yang ada pada jalan tol di luar negeri dengan yang ada di indonesia. Pada kesempatan kali ini yang akan menjadi fokus kita bukanlah perbandingan keduanya, tetapi lebih kepada melihat fungsi jalur penyelamatan yang sengaja dibuat oleh perusahaan jalan tol untuk menghindari kecelakaan pada mobil yang mengalami rem blong.

Kendaraan yang bermasalah pada rem saat  berada di jalan tol bisa menggunakan jalur penyelamatan agar terhindar dari kecelakaan. Mobil yang melaju kencang dapat diperlambat bahkan dihentikan dengan material pasir yang ada pada jalur penyelamatan. Hal ini tentunya dapat menghindarkan pengemudi dari kecelakaan, efek yang lebih besar adalah dapat menyelamatkan pengguna jalan yang lain.

Dalam sebuah perusahaan penting dirasa untuk membuat jalur penyelamatan. Hal ini untuk menyelamatkan karyawan saat “kebablasan dalam bekerja”. Bisa saja ada karyawan yang sangat bersemangat dan total dalam bekerja, namun tidak sadar, ada rambu-rambu yang dilanggar saking kencangnya dalam bekerja. “kebablasan” ini ditakutkan dapat mencelakakan dirinya dan juga perusahaan yang dinaunginya (tabrakan beruntun misalnya). Oleh karena itu, lajunya perlu diarahkan ke jalur lain karena sudah tidak sejalan dengan visi perusahaan.

Pemutusan hubungan kerja adalah salah satu bentuk jalur penyelamatan. PHK adalah 3 huruf yang sangat ditakuti oleh karyawan. Tetapi bila kita mau berpikir lebih positif, tentu tiga huruf tersebut muncul karena konsekwensi dari apa yang sudah kita lakukan. PHK bukanlah akhir dari semuanya. Banyak orang yang setelah diPHK bisa kembali bangkit dan meraih kesuksesan berangkat dari pelajaran yang bisa diambil.    

Kendaraan yang sudah mengambil jalur penyelamatan, tentu bisa kembali ke jalur lain dan melanjutkan perjalanan meski di jalur yang berbeda dari jalur tol sebelumnya. Anggap saja jalur tol adalah sebuah zona nyaman yang bebas hambatan, berbeda dengan jalur kota yang penuh dengan kemacetan, pasar tumpah, lubang-lubang di jalan, dan hambatan-hambatan lainnya.

Dengan belajar dari “kebablasan” kita pada jalur sebelumnya. Diharapkan sedikit-demi sedikit kita dapat kembali ke jalur tol, jalur kesuksesan. Yang penting kita mau berpikir positif bahwa semua yang terjadi adalah rencana-rencana sang khalik agar kita mau belajar dan kembali ke jalur kesuksesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar